Warga Resah dengan Ulah Ojek Pangkalan yang Intimidasi Pengojek Online
Kompetisi dalam berebut penumpang di antara pengojek memang semakin terasa setelah adanya ojek aplikasi.
Editor: Hendra Gunawan
Merasakan kejadian meresahkan, ES yang menumpang ojek aplikasi DAS kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Kemayoran.
Di sana, petugas jaga, Muslim STB, awalnya terkesan menyepelekan laporan dari masyarakat tersebut. “Oh cuma begitu,” kata Muslim.
Namun, penumpang yang juga bertindak sebagai pelapor itu terus meminta pelayan masyarakat tersebut benar-benar membantu menciptakan keamanan dan ketertiban.
Sang polisi pun meminta pelapor bersabar. “Kalau kita patroli ke sana, urusan dengan preman bisa tambah panjang,” kata polisi tersebut.
Akhirnya, setelah sempat menunggu sekitar setengah jam, polisi jaga di Polsek Kemayoran bersedia turun lapangan, mengecek tempat kejadian perkara di Stasiun Kemayoran.
Mobil patroli memasuki Stasiun Kemayoran sekitar pukul 23.00. Sayangnya, pengojek pangkalan yang membentak pengojek aplikasi itu tidak lagi ditemukan.
“Mereka (opang-opang) mengaku tidak tahu kejadian tersebut, dan baru beberapa menit lalu ngetem di Stasiun Kemayoran. Driver dengan pelat nomor yang disebutkan tadi sudah pergi, tidak ada juga motornya,” ucap Muslim kepada pelapor.
Selanjutnya, pihak Polsek Kemayoran berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi perihal keamanan dan kenyamanan fasilitas publik di stasiun, humas PT KAI (Persero) Bambang S Prayitno menegaskan, KAI tidak berkepentingan dan tidak ada hubungan dengan ojek konvensional maupun ojek aplikasi.
“Susah juga. Kita tidak bisa ikut campur dengan urusan mereka,” kata Bambang dihubungi kompas.com, Senin (15/8/2016).
Kendati demikian, ia mengakui adanya gesekan antara pengojek pangkalan dan pengojek aplikasi di sejumlah stasiun.
Hanya saja, selama ini belum ada laporan yang masuk ke KAI dari penumpang dan masyarakat terkait intimidasi seperti yang dialami DAS saat menjemput penumpang di Stasiun Kemayoran.
“Masalahnya kalau kita terlalu jauh dengan mereka, ketika ada masalah dengan mereka itu, nanti komplainnya ke KAI. Di stasiun yang lain juga seperti itu kejadiannya. Nanti deh saya cek kepala stasiunnya,” ujar Bambang. (Estu Suryowati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.