Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri: Suku Uigur di Poso Sudah Tidak Ada

Kapolri menambahkan dengan tewasnya Ibrohim kini sudah tidak ada lagi Suku Uigur di Poso yang menjadi anak buah Santoso

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
zoom-in Kapolri: Suku Uigur di Poso Sudah Tidak Ada
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Kapolri, Jend. Pol. Tito Karnavian berdialog dengan tokoh lintas agama di Gedung Center For Dialogue an Cooperation among civilization, Jl. Kemiri, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2016). Dalam dialog tersebut Mantan Kepala BNPT itu membahas masalah kerukunan umat beragama dan penanggulangan teror. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian membenarkan satu orang yang tewas dari kelompok bersenjata yang diduga kelompok Santoso, saat baku tembak dengan Satgas Tinombala, Rabu (17/8), yaitu Suku Uigur.

"Iya satu orang tewas dalam baku tembak di Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir itu atas nama Ibrohim. Dia warga Uigur Cina," terang Tito usai acara kenaikan pangkat 13 Pati Polri, Kamis (18/8/2016) di Rupatama, Mabes Polri.

Tito mengatakan, beberapa waktu lalu, saat pimpinan kelompok yakni Santoso alias Abu Wardah masih hidup, jumlah Suku Uigur yang menjadi pengikutnya ada enam orang.

Kini berangsur-angsur keenam warga Uigur itu berkurang, ada yang tertangkap hidup hingga tewas tertembak. Dan yang terakhir ialah Ibrohim.

"‎Suku Uigur di sana tinggal satu, Ibrohim itu. Kemarin kan dia terlibat kontak tembak dan tewas, ditemukan juga senjata M16," ungkap Tito.

Mantan Kapolda Metro Jaya ini menambahkan dengan tewasnya Ibrohim kini sudah tidak ada lagi Suku Uigur di Poso yang menjadi anak buah Santoso. Sekarang jumah kelompok Santoso yang masuk daftar pencarian orang (DPO) tinggal 14 orang.

Sebelumnya, terjadi kontak tembak antara kelompok Santoso dengan Satgas Tinombala, Rabu (17/8/2016) di Desa Padopi, Kecamatan Poso Pesisir.

BERITA REKOMENDASI

Akibat kontak tembak itu, satu orang tewas yakni Ibrohim, sementara satu orang lainnya berhasil kabur dan kini dalam perburuan.

Kapolda Sulawesi Tengah, Rudy Sufahriadi mengatakan awal kejadian tersebut berdasarkan informasi dari laporan intelijen ke tim Satgas.

Saat tim Satgas melakukan penyisiran berdasarkan laporan intelijen, tim melihat dua orang tidak dikenal.

Untuk memastikan siapa dua orang tersebut, aparat meneriaki sandi Operasi Tinombala tapi malah dibalas dengan tembakan dan lemparan bom lontong dari dua orang tersebut.

Kontak tembak pun terjadi antara Satgas dengan kedua orang itu. Usai baku tembak mereda, aparat melakukan penyisiran di lokasi.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas