Polri Klaim Berhasil Ungkap Jaringan Teroris Nur Rohman
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku berhasil menuntaskan jaringan teroris Nur Rohman
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengaku berhasil menuntaskan jaringan teroris Nur Rohman, pelaku bom bunuh diri di Polresta Surakarta.
"Intinya kami berhasil menguak jaringan Nur Rohman. Bahwa dia ini bukan pemain tunggal, ternyata dia punya jaringan sebelum operasi," terang Tito, usai acara kenaikan pangkat 13 Pati Polri, Kamis (18/8/2016) di Rupatama, Mabes Polri.
Mantan Kadensus ini mengaku telah membekuk seluruh jaringan Nur Rohman mulai dari pembeli bahan baku bom hingga yang membiayai seluruhnya.
"Yang buat bomnya udah sudah kami tangkap, kemudian yang membiayai pembuatan bomnya juga sudah kita tangkap. Hanya memang demi kepentingan operasi tidak kami sampaikan secara detil," tambahnya.
Seperti diketahui, pascateror bom bunuh diri di halaman Polresta Surakarta sehari sebelum Lebaran yang menewaskan Nur Rohman dan melukai seorang anggota Polri.
Densus 88 terus melakukan pengusutan pada jaringan ini. Selang beberapa, ditangkap lima teroris kelompok Batam yang juga masih ada hubungannya dengan Nur Rohman.
Lalu pada Senin (15/8/2016), Densus 88 mengamankan seorang terduga teroris yang adalah warga Lampung.
Terduga teroris itu yakni Dwiatmoko alias Abu Ibrahim Al Atsary, warga Dusun I Garejo RT 02 RW 01 Desa Bumi raharjo Kec Bumi Ratu Nuban, Kabupaten Lampung Tengah.
Dwiatmoko ditangkap di warnet miliknya, yakni Warnet Az-Zahra jalan Raya Punggur Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
Keterlibatan Dwiatmoko yakni terlibat bom bunuh diri Mapolresta Surakarta. Dan merupakan kontak terdekat Bahru Naim yang telah siap bom dan akan melakukan amaliyah.
Selanjutnya bertepatan dengan peringatan Kemerdekaan RI, Rabu (17/8) kemarin Densus 88 Mabes Polri menangkap seorang teroris bernama Munir Kartono.
Penangkapan dilakukan pukul 09.15 WIB di Jalan Mercedes Benz, dekat Polsek Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.
Munir ditangkap karena masih ada kaitan dengan tersangka bom bunuh diri di Polresta Surakarta, Nur Rohman.
Dalam jaringan itu, Munir berperan mengirim sejumlah uang untuk teroris Ibrohim atau Dwiatmoko yang ditangkap di Lampung.
Uang ini digunakan untuk membelian bahan material bom dan untuk biaya transportasi pengiriman bom yang dibawa oleh Ibrohim ke Nur Rohman.
Selain itu, peran lainnya dari Munir yakni mengatur pertemuan Ibrohim dengan Nur Rohman di Solo, Jawa Tengah.
Munir ternyata merupakan anggota JAD, anak buah Aman Abdurahman, napi teroris di Lapas Nusakambangan.