Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Taufik: Teman Ahok Tidak Terdengar Lagi Setelah Ditinggalkan Ahok

Menurut Taufik, hal yang dilakukan Basuki atau Ahok kepada Teman Ahok sudah sering terjadi.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Taufik: Teman Ahok Tidak Terdengar Lagi Setelah Ditinggalkan Ahok
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik usai diperiksa KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/4). M Taufik diperiksa lebih dari 6 jam sebagai saksi terkait kasus pembahasan raperda tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil provinsi DKI Jakarta tahun 2015-2035 dan raperda tentang rencana tata ruang kawasan strategis Pantai Utara Jakarta. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mohamad Taufik menyindir aktivitas kelompok pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok.

Ketua DPD Partai Gerindra Taufik mengatakan, Teman Ahok sudah tidak terdengar lagi setelah ditinggalkan oleh Basuki.

"Bayangin Teman Ahok setahun kerja saja ditinggalin. Sekarang ke mana Teman Ahok? Kok enggak ada suaranya? Kayak kata orang Betawi, ke mane aje?" ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (22/8/2016).

Menurut Taufik, hal yang dilakukan Basuki atau Ahok kepada Teman Ahok sudah sering terjadi.

Ahok memilih untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik.

Sebelum memilih jalur parpol, Ahok menyatakan akan ikut pilkada melalui jalur perseorangan atau jalur independen bersama Teman Ahok.

Relawan pendukung Basuki itu telah mengumpulkan 1 juta data KTP warga sebagai syarat pencalonan Ahok melalui jalur independen.

Berita Rekomendasi

Namun, Ahok kemudian memutuskan ikut pilkada lewat jalur partai politik.

Taufik lantas menyinggung langkah Ahok yang meninggalkan Partai Gerindra sebelum ini.

Ia pun mengaku tak heran apabila Ketua DPP PDI-P Andreas Pareira menyebut Ahok memecah belah partai.

Taufik juga setuju akan pernyataan Andreas yang menyebut Ahok memandang partai hanya sebagai kuda tunggangan untuk meraih kekuasaan.(Jessi Carina)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas