Hanura Sulit Terima Logika Ahok Dicalonkan Jadi Wakil Gubernur DKI
Dadang menilai simulasi yang dilakukan PDIP sebagai bentuk dinamika politik
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDIP meminta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok realistis jadi Cawagub jika ingin diusung di Pilkada DKI.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Fraksi Hanura Dadang Rusdiana menilai sedang terjadi tarik ulur mengenai Ahok.
Hanura bersama NasDem dan Golkar merupakan partai pengusung Ahok di Pilkada DKI Jakarta.
"PDIP sebagai partai yang selalu apresiatif terhadap suara rakyat tentunya harus merespon keinginan mayoritas masyarakat Jakarta yang masih cenderung memilih Ahok," kata Dadang ketika dikonfirmasi, Rabu (24/8/2016).
Dadang menilai simulasi yang dilakukan PDIP sebagai bentuk dinamika politik yang berkembang ditubuh partai berlambang banteng tersebut.
Namun, keputusan akhir tetap berada ditangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Saya meyakini ini sebagai bagian komunikasi politik yang negotiable yang sedang dimainkan oleh PDIP," katanya.
Anggota Komisi X DPR itu menuturkan posisi Ahok yang elektabilitasnya relatif tinggi dibanding dengan calon lain mempengaruhi daya tawar Mantan Bupati Belitung Timur itu.
Menurutnya, hal itu tidak boleh membuat posisi tawar parpol menjadi rendah di mata Ahok.
"Jadi saya memandang ini hanya dinamika saja. Endingnya tentu akan sejalan dengan yang selama ini dikomunikasikan antara Bu Mega dengan Ahok," katanya.
Dadang mengingatkan saat ini Ahok berstatus gubernur dengan wakil gubernur Djarot Saifuk Hidayat.
Ia pun mempertanyakan bila pasangan tersebut dibalik dengan Djarot sebagai calon gubernur di Pilkada DKI.
"Kita kan sudah tegas mencalonkan Ahok sebagai gubernur. Dan sayapun yakin PDIP pada akhirnya enggak mungkin menempatkan Ahok sebagai calon wakil gubernur, sulit mencari logikanya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diminta realistis bila ingin diusung PDI Perjuangan di Pilkada DKI.
Demikian dikatakan Politikus PDIP Masinton Pasaribu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (23/8/2016)
"Kita melakukan simulasi internal yang paling mungkin. Bila Ahok mau didukung PDIP harus realistis jadi Cawagub," kata Masinton.
PDIP, kata Masinton, akan mengkomunikasikan simulasi internal tersebut kepada tiga partai pengusung Ahok.
Tiga simulasi pasangan tersebut yakni Djarot Syaiful Hidayat-Ahok, Tri Rismaharini-Ahok dan FX Hadi Rudyatmo-Ahok.