Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bareskrim Blokir 19 Rekening Kasus TPPU Tersangka Vaksin Palsu

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri terus menyelesaikan berkas perkara TPPU dalam kasus jaringan vaksin palsu.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bareskrim Blokir 19 Rekening Kasus TPPU Tersangka Vaksin Palsu
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Massa yang menamakan diri Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) berdemonstrasi di depan kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Jakarta terkait kasus vaksin palsu, Selasa (26/7/2016). Demonstran mendesak Kemenkes dan BPOM bertanggungjawab karena memiliki tugas pengawasan peredaran obat-obatan termasuk peredaran vaksin. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri terus menyelesaikan berkas perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dalam kasus jaringan vaksin palsu.

"Dari 25 tersangka pemalsuan vaksin, penyidik menerapkan pasal TPPU terhadap tujuh tersangka yang berperan sebagai pembuat vaksin palsu," ungkap Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya, Kamis (25/8/2016).

Dikatakan Agung, ke tujuh tersangka ini di antaranya pasutri Syafrizal dan Iin Suliastri, pasutri Agustina dan Hidayat Abdurrahman, Nuraini serta Agus Priyanto diduga mendapatkan hasil yang cukup besar dari penjualan vaksin palsu yang kemudian digunakan untuk pembelian aset.

Masih terkait dengan TPPU, jenderal bintang satu ini mengaku penyidiknya telah melakukan penyitaan ke beberapa aset yakni satu unit rumah, satu unit kios, lima unit mobil dan 10 unit motor.

"Rekening milik tersangka yang sudah diblokir berjumlah 19 rekening yang berada di beberapa bank," tambahnya.

Dalam kasus ini, penyidik telah menetapkan 25 tersangka, tiga di antaranya tidak ditahan.

BERITA REKOMENDASI

Berkas 25 tersangka yang terdiri dari empat jaringan produsen vaksin palsu ini sudah seluruhnya tahap satu di Kejaksaan Agung.

Ke 25 tersangka ini terdiri dari produsen, distributor, pengumpul botol, pencetak label vaksin, bidan, dan dokter.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 47 saksi dari berbagai pihak, mulai dari distributor vaksin, perawat, hingga dokter.

Penyidik juga telah mendengar keterangan dari tujuh ahli pidana, ahli perlindungan konsumen, dan juga dari Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas