Korban Penyanderaan Pondok Indah Berpendapatan Rp 200 Juta/Bulan
Asep terbilang ramah kepada para petugas keamanan komplek meski jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah mewah milik Asep Sulaiman, di Jl Bukit Hijau IX no 17, kawasan elit Pondok Indah, Jakarta, menjadi sasaran perampokan bersenjata api dan penghuni disandera pada Sabtu (3/9/2016).
Beberapa warga menyebut sebagian besar penghuni komplek ini adalah orang kaya, termasuk Asep.
Seorang petugas keamanan komplek, Muhasim (65) menyebut, Asep adalah mantan Vice President PT Exxon Mobile Indonesia.
Dia berasal dari Garut, Jawa Barat dan telah menempati rumahnya sejak lebih lima tahun.
"Dia tadinya kerja di Exxon Mobile. Umurnya belum 50 tahun. Dia pensiun dini dari kerjanya. Saya dengar gajinya 200 juta, kerja di Exxon," ujar Muhasyim di lokasi.
Menurutnya, Asep terbilang ramah kepada para petugas keamanan komplek meski jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Tak jarang, Asep meminta bantuan petugas keamanan dengan memberikan sejumlah uang sebagai imbalan.
"Dia orangnya baik kok. Waktu urus KTP sampai paspor dan visa suka minta bantu ke saya. Nah, Jumat kemarin saya mengingatkan Pak Asep karena saya masuk pagi, diharapkan bisa urus syarat untuk e-KTP Sabtu pagi juga. Eh, ternyata pagi-pagi sudah ada kejadian begini," ucapnya.
Ia menceritakan, Asep mempunyai seorang istri, Euis dan dua putri. Putri bungsunya yang masih berusia 16 tahun tinggal bersama di rumah. Sementara, putri sulungnya berkuliah di Australia.
Selain keluarga, ada seorang pembantu, Reni dan seorang sopir, dan adik kandung yang tinggal bersama di rumah Asep. Sementara, satpam rumah baru saja tak diperpanjang kontrak kerjanya.
"Nah, Pak Asep itu baru pulang malam Jumat kemarin, sehabis nengok anaknya di Australia," ujarnya.
Pantauan Tribunnews.com, rumah Asep Sulaiman terletak di titik tusuk sate antara Jalan Bukit Hijau IX dan Jalan Metro Hijau I.
Dan rumahnya justru lebih dekat dengan jalan raya utama, Jalan Metro Pondok Indah jika melewati Jalan Metro Hijau I.
Dari luar, fisik rumah Asep terbilang megah dan luas. Fisik bangunan seluas sekitar 15x30 meter persegi. Halaman depan sekitar seluas 12x3 meter persegi.
Rumah tersebut tersebut dari dua lantai dengan beratap atap genteng warna cokelat. Dinding rumah berhias cat warna broken white.
Kemegahan rumah Asep terlihat dengan luasnya garasi. Garasi berada di sub lantai rumah bagian bawah rumah dan berbentuk Letter-L.
Garasi tersebut bisa menampung enam mobil.
Mobil-mobil yang memenuhi garasi rumah Asep, di antaranya Mercedes Benz Smart Fortwo putih, Pajero Sport yang tampak baru, BMW hitam dan satu unit mobil jenis SUV.
Selain itu, ada motor Harley Davidson, vespa dan satu unit Yamaha Vixion yang tampak baru.
Di sisi garasi tersebut juga terdapat dua kamar pembantu, satu toilet dan ruang dapur pembantu.
"Kemarin kalau gak salah baru beli mobil Pajero," kata Muhasyim.
Meski rumah Gatot terbilang mewah, menurut satpam setempat memang sebagian besar rumah di kawasan Jalan Bukit Hijau adalah besar dan megah.
Satu kavling rumah rata-rata seluas 15x30 meter persegi. Bahkan, ada rumah yang menggunakan lahan dua kavling.
"Yang tinggal di sini kebanyakan orang kaya. Banyak penghuninya di sini direktur bank-bank, pengacara, artis juga ada," ujar petugas keamanan, Toro.