Di Sidang Jessica, Ahli Forensik dari Australia Jelaskan Alur Racun Sianida dalam Tubuh
Apabila dosis tinggi, seseorang akan kejang-kejang dan meninggal dunia.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli Patologi Forensik dari Australia Beng Beng Ong mengungkap gejala umum seorang terkena zat sianida.
Ini diungkap ahli patologi internasional pada sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (5/9/2016).
Dia menjelaskan, gejala umum yang ditunjukkan seseorang terkena racun sianida adalah mual, muntah, dan kesulitan bernafas.
Apabila dosis tinggi, seseorang akan kejang-kejang dan meninggal dunia.
"Kecepatan seseorang meninggal ketika terkena racun sianinda itu, tergantung cara masuknya," ujar Beng Beng Ong di sidang kasus pembunuhan Mirna, Senin (5/9/2016).
Apabila sianida berbentuk gas masuk ke tubuh, kata dia, maka akan lebih cepat membunuh seseorang.
Ini karena gas sianida akan masuk ke dalam paru-paru sehingga menghambat saluran pernafasan.
Namun, apabila racun sianida masuk ke tubuh melalui mulut, maka kecepatan meninggal korban lebih lama.
Ini karena racun itu harus masuk terlebih dahulu ke lambung.
Setelah racun diserap usus, maka akan masuk ke darah, lalu, akan dinetralisir oleh hati.
Apabila jumlah dosis tinggi, maka hati tidak bisa menetralisir secara sempurna, serta racun akan masuk ke dalam jantung.
Dari jantung, racun sianida akan disebarkan ke seluruh tubuh.
"Ini mengapa efek racun sedikit lebih lambat," tambahnya.
Sianida disebut-sebut sebagai bahan beracun yang membunuh Wayan Mirna Salihin saat sedang nongkrong bareng Jessica Kumala Wongso 6 Januari 2016 lalu di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta.
Bahan beracun itu kabarnya berada di dalam es kopi yang diminum Mirna.
Jessica didakwa memasukkan racun sianida itu ke dalam es kopi Mirna.