Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Badan Penuh Memar Sering Disiksa, PRT Kabur Lewat Jendela

Sesuai dari hasil visum, kata Supriyanto kembali, luka di bagian punggung seperti luka terkena pukulan benda tumpul.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Badan Penuh Memar Sering Disiksa, PRT Kabur Lewat Jendela
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Senyum tipis korban kekerasan yang dilanda seorang pembantu rumah tangga (PRT) yakni ACW, terlihat saat keluar dari Kantor Polsek Koja, Jakarta Utara.

Sembari berjalan tertatih-tatih, tak sedikitpun terucap kata yang keluar dari mulut ACW saat diwawancarai awak media.

"Nanti.. Nanti saya.. Dia (ACW) masih lemah," ucap seorang wanita yang diduga kerabat dekat ACW.

Kapolsek Koja, Kompol Supriyanto mengaku kejadian kekerasan yang menimpa ACW tidak begitu detail. Supriyanto hanya menjelaskan, jika penganiayaan terhadap ACW yang terjadi di Jalan Lontar Taman RT 03/05 Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Minggu (4/9/2016) pukul 22.00 WIB, dilakukan oleh majikannya bernama Anwar.

"Anwar diketahui kerap menyiksa ACW kalau-kalau lagi kesal atau marah. Menurut keterangan korban, dia terus-terusan dianiaya oleh Anwar. Contohnya jika terlambat bangun tidur atau ketika pekerjaannya belum beres," kata Supriyanto, Senin (5/9/2016).

Supriyanto mengatakan, pada tubuh ACW itu banyak ditemukan luka memar, tepatnya di bagian punggung. Sesuai dari hasil visum, kata Supriyanto kembali, luka di bagian punggung seperti luka terkena pukulan benda tumpul.

"Pengakuan korbannya sih sering dipukul benda tumpul, seperti sapu atau selang air. Kami pun memang menduga, luka-luka yang baru atau lama yang ditemukan dari hasil visum sudah berlangsung lama. Itu artinya kekerasan yang diterima ACW itu sendiri sudah bertahun-tahun. Padahal ya, sebelum jadi PRT, ACW ini pengakuannya sudah diadopsi oleh keluarga besar Anwar saat ACW menginjak usia delapan tahun," paparnya.

Berita Rekomendasi

Supriyanto melanjutkan, ACW yang diketahui remaja asal dari Sulawesi Selatan itu dilepas oleh kedua orangtuanya untuk merantau cari uang ke Jakarta. Namun, lanjut Supriyanto, pengakuan keluarga Anwar terhadap ACW yang diakui sudah diadopsi ternyata kebohongan belaka.

"Bukan dijadikan anak asuh, tapi pembantu. Sering dipukul korban ini oleh Anwar," tuturnya.

Kabur Lewat Jendela

Tak tahan kerap dilakukan kekerasan oleh Anwar sang majikan, ACW nekat melarikan diri dengan keluar melalui jendela kamarnya. Diketahui, ACW datang bersama seorang pria ke Kantor Polisi Polsek Koja dalam kondisi wajah dan punggung lebam untuk melaporkan kekerasan yang diterpanya.

"Datang bersama seorang pria merupakan petugas keamanan rumah ke Polsek Koja dan melaporkan kejadian yang dideranya. Sebab, pada Minggu malam itu, ACW diperlakukan kasar oleh Anwar dan sudah berniat bagi ACW untuk melarikan diri. Kala itu, ACW diketahui dituduh mencuri sejumlah uang oleh Anwar, namun sudah dibantah oleh ACW," akuinya.

Supriyanto melanjutkan, "Bantahan itu membuat emosi Anwar itu sendiri meledak dan langsung memukul wajah ACW hingga lebam, dilanjut punggung ACW tak luput dari sabetan selang dari Anwar. Lantaran tak tahan, akhirnya ACW kabur lewat jendela kamarnya menggunakan tangga, saat seluruh penghuni rumah tengah tertidur pulas," ungkapnya.

Seorang pria yang merupakan petugas keamanan rumah, tak sengaja melihat kondisi ACW. Luluh melihat kondisi ACW, pria tersebut, jelas Supriyanto, petugas itu langsung mengantarkannya ke Polsek Koja.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas