Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Bamus Betawi Berpolitik, Ahok Hentikan Hibah Sekitar Rp 5 Miliar

Ahok mengatakan hibah yang biasa diterima Bamus Betawi sekitar Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bamus Betawi Berpolitik, Ahok Hentikan Hibah Sekitar Rp 5 Miliar
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok bersaksi pada sidang dengan terdakwa kasus suap Muhammad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (5/9/2016). Ahok bersama stafnya Sunny Tanuwidjaja menjadi saksi untuk terdakwa Muhammad Sanusi dalam persidangan lanjutan kasus dugaan suap Raperda Reklamasi Pantura Jakarta. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama akan menghentikan hibah untuk Bamus Betawi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki menilai organisasi ini sudah politis dan menyebarkan kebencian melalui acara Lebaran Betawi.

"Yang masalah itu mereka menggunakan Bamus Betawi yang minta hibah dari kami untuk main politik. Itu udah melanggar Pancasila dan UUD 1945 dimana dia bilang Jakarta harus Betawi yang jadi gubernur dia. Itu udah enggak betul," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/9/2016).

"Kalau saya sih enggak takut, silakan saja. Cuma maksud saya Anda ini enggak boleh nerima uang hibah untuk Bamus Betawi yang berpolitik. Makanya saya bilang harus di-stop," kata Ahok.

Ahok mengatakan hibah yang biasa diterima Bamus Betawi sekitar Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar.

Ahok mengatakan Bamus Betawi sudah melanggar undang-undang dan seharusnya sudah ditangkap. Apalagi, mereka menerima uang dari pemerintah.

Ahok mengacu kepada pelaksanaan Lebaran Betawi yang lalu. Ketika itu, ada seruan gubernur DKI harus putra Betawi.

Berita Rekomendasi

Adapula seruan agar warga betawi tidak diinjak-injak orang asing. Menurut Ahok, hal ini sudah tidak benar.

"Begitu Anda menyatakan putra Betawi harus jadi (gubernur), harus merebut, seruan jangan diinjak dari asing macam-macam itu disebarkan, itu sudah enggak betul," ujar Ahok.

Lebaran Betawi dilaksanakan bulan lalu pada 12 hingga 14 Agustus. Biasanya Lebaran Betawi diisi dengan proses hantaran dari tiap wali kota ke gubernur, silat Betawi, lenong Betawi, Qasidah, dan lain-lain.

Namun, Lebaran Betawi tahun ini penuh dengan pesan politik.

Hal ini terlihat saat Ketua Umum Forum Betawi Rempug Lutfi Hakim menyampaikan kata sambutannya.

Dia mengajak para pengunjung untuk tak lagi memilih Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Gubernur kembali pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dia mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ahok yang menggusur permukiman warga di Kampung Pulo, Jakarta Timur, dan Pasar Ikan, Jakarta Utara.

"Makanya kami sepakatlah, orang Betawi saatnya bangkit. Mudah-mudahan 2017 gubernurnya orang Betawi. Paling enggak ada perwakilan Betawinya," kata Lutfi.(Jessi Carina)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas