Beberkan Rekaman Telepon Jessica Usai Kematian Kembarannya, Sandy Temukan Keganjilan Ini
Dalam wawancara singkat, Sandy membuka rekaman telepon Jessica yang menghubunginya usai Mirna dinyatakan meninggal dunia.
Editor: Rendy Sadikin
BANJARMASINPOST/Restudia
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai fakta terungkap di persidangan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, pembunuhan kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin.
Terbaru, saudara kembar Mirna, Made Sandy Salihin juga angkat bicara mengenai fakta baru mengenai terdakwa Jessica Kumala Wongso yang diwawancarai khusus Kompas TV.
Dalam wawancara singkat, Sandy membuka rekaman telefon Jessica yang menghubunginya usai Mirna dinyatakan meninggal dunia.
Kala itu, aku Sandy yang ditemani suami Mirna, Arief Soemarko, telefon Jessica sengaja ia rekam karena Sandy curiga dengan semua teman Mirna.
Dalam rekaman percakapan yang diputar Sandy, kembali terungkap kebohongan mengenai Jessica, bahkan ketika seluruh keluarganya tengah berduka.
Rekaman yang diputar Sandy adalah tiga hari usai kematian Mirna, juga mengungkapkan pengakuan Jessica yang sakit dan mengenai Kafe Olivier.
"Ini pembicaraan saya dengan Jessica pas tanggal 9, tiga hari setelah meninggalnya Mirna yang katanya dia sakit selama dua hari, dia mau sae Olivier, semuanya ada di sini.
Dia telepon saya, saya loudspeaker, saya rekam. Saya play aja yah."
Ini percakapan Jessica dan saudara kembar Mirna, Sandy dalam percakapan telefon usai kematian Mirna.
Jessica: Tadi ada orang Ambon itu, empat orang cari gua. Ada empat orang Ambon gitu datang ke rumah gua, cari gua.
Sandy: Loh kenapa
Jessica: Loh gua gak tau. Papa kamu udah tuntut Olivier ya?
Sandy: Gak tau deh, gak tau, gak tau, gua soalnya dari kemaren di sini doang.
Jessica: Papa lu ada di sana gak?
Sandy: Gak tau
Jessica: Kok gak ada di rumah duka
Sandy: Aku masih ngurusin tamu, tapi sekarang ada di toilet, mau cari. Halo jes, maksudnya kenapa emang. Mungkin mau tuntut Olivier, mau tanya bokap dulu deh.
Sandy: Maksud gua. Kenapa lu gak ke sini aja, kenapa emang?
Jessica: Kemaren gua di rumah sakit, gua demam. Masih sakit banget. Terus tadi ada orang ngetok-ngetok di depan. Ini rumahnya si Jessica, terus mba gua bilang empat orang terus pergi Ambon semua gitu.
Sandy: Terus. Loh kok bisa gitu sih.
Jessica: Yah gua gak tau, gak ngomong apa-apa. Bokap nyokap gua takutnya gua diapa-apain. Gara-gara gue sama Mirna.
Sandy: Loh kok. Kalau misalkan itu mah kalau gak salah ya ngaku aja, kok aneh sih. Iya dong aneh orangnya.
"Jadi dia telepon aku, terus aku loud speaker. Aku curiga sama semuanyalah, semuanya aku rekam. Siapa tahu nanti bisa tahu ada apa. Di sini terlihat semua kebohongannya dia."
"Dia bilang dia sakit, katanya dua harikan, dua hari dia sakit, dia bilang gak bisa dateng. Terus makanya saya bilang kenapa gak dateng aja."
Kecurigaan Sandy kemudian memuncak usai Jessica menyindir mengenai ayah Mirna yang akan menuntuk Kafe Olivier.
Kala itu, Sandy mengaku bingung dengan perkataan Jessica.
Pasalnya, keluarga hanya mengira Mirna meninggal mendadak.
Tanpa ada pikiran jika Mirna meninggal karena racun.
"Terus dia bilang dia sue (menuntut) Olivierlah dia bilang, kan sayang bingung kenapa sue (menuntut) Olivier, orang kita gak tau akibatnya apa, meninggal karena racun, kita taunya Mirna meninggalnya mendadak. Tiba-tiba dia ngomong sue (menuntut) Olivier, dia bilang apalah. Loh ini mau mengarahkan saya ke Olivier, jadi Olivier yang mengarahkan saya ke Olivier. Jadi Olivier yang ngeracunin Mirna."
Kejanggalan lain diungkapkan Sandy yakni dua hari menghilangnya Jessica usai kejadian karena beralasan sakit.
Dalam dua hari itu, ujar Sandy, Jessica bisa menghilangkan semua bukti.
"Dalam dua hari dia gak dateng dia bisa ngelakuin apa aja donk. Untuk bisa buang celana itulah, dia bisa buang bukti penting mungkin sianidanya itu."
Kebohongan Jessica, lanjut Sandy, terlihat dari perbedaan omongannya dengan Hani yang mengaku jika dirinya menderita asma parah, sehingga harus menggunakan oksigen.
"Sama saya ngomong demam, sama Hani asma parah sampe harus pake oksigenlah. Bisa dilihat di situ kan, hari yang sama, itu tanggal 9."
Ini video lengkap wawancara tersebut: