Desi Trauma Kehilangan Buah Hatinya Lagi
Usai kejadian itu Suhadi dan Desi minta pindah kamar kepada pihak pengelola.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tatapan mata Desi (27) belum bisa menyembunyikan kesedihan mendalam saat Wakil DPR RI Fadli Zon menilik lokasi almarhum anaknya, Muhammad Ilham Ilmi (3) jatuh dari lantai empat Blok A Rumah Susun Rawa Bebek, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016) kemarin.
Sambil menggendong satu-satunya anak yang tersisa, yaitu kembaran Ilham Ilmi, Desi mengantarkan Fadli Zon dan rombongan DPR RI ke lokasi yang tepat berada di samping kamarnya.
Ia memang tidak menangis, tapi raut mukanya menunjukkan keengganan untuk mengulang lagi kisah pilu tersebut.
Suhadi (30), suami Desi menjelaskan sang istri amat terpukul dengan kejadian seminggu lalu.
"Sejak kejadian itu dia jadi susah tidur. Ia trauma kalau kejadian serupa sampai terulang kembali pada kembaran Ilham Ilmi. Apalagi kalau malam si kecil susah tidur," kata Suhadi.
Usai kejadian itu Suhadi dan Desi minta pindah kamar kepada pihak pengelola.
Muhammad Ilham Ilmi jatuh dari lantai empat setelah menerobos celah teralis pagar pengaman lorong di Blok A Rusun Rawa Bebek.
Lorong tersebut dibuat untuk melancarkan sirkulasi udara dan membelah gedung Blok A menjadi dua bagian.
"Ini sudah dikasih kunci, tinggal pindahnya saja," ujar Suhadi.
Desi dan Suhadi menjelaskan lantai empat Rusun Rawa Bebek terlalu riskan untuk keluarga yang telah memiliki anak.
"Saya sudah minta celah itu untuk ditembok, selain bahaya, anginnya juga kencang," ungkap Suhadi.
Suhadi dan Istri kini masih menunggu itikad baik dari pihak pengelola untuk uang ganti rugi atas kejadian tersebut.
"Nyawa anak saya tidak bisa ditukar dengan uang. Tapi saya cuma minta haknya dia dipenuhi," ujar Desi dengan suara lirih.
Fadli Zon pun berjanji akan segera membicarakan itu dengan komisi terkait di DPR RI.
"Saya baru dapat laporannya kemarin dan langsung saya respon dengan peninjauan. Saya kira pemerintah provinsi DKI Jakarta harus bertanggung jawab," katanya.