Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

''Kalau Ojek Online Masuk Terus Motornya Ditabrakin ke Mobil Polisi Gimana?''

Pelarangan tersebut mengacu pada Target Operasi pihak kepolisian melalui delivery order.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ''Kalau Ojek Online Masuk Terus Motornya Ditabrakin ke Mobil Polisi Gimana?''
IST
Gedung Mapolda Metro Jaya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono buka suara saat ditanya mengenai larangan ojek dan taksi online memasuki kompleks Mapolda Metro Jaya.

Awi  mengatakan larangan transportasi berbasis online tersebut berlaku untuk mengantisipasi terjadinya ancaman teror.

"Hal ini kita lakukan untuk antisipasi teror bom, kalau ojek online masuk terus motornya dia tabrakin ke mobil polisi gimana?" ujar Awi, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (22/9/2016).

Ia menambahkan, pelarangan tersebut mengacu pada Target Operasi pihak kepolisian melalui delivery order.

Berdasarkan hal tersebut, Polda Metro Jaya tidak ingin kecolongan maka antisipasi itu pun dilakukan.

"Kan Target Operasi (TO) kita yang terdahulu itu dari masalah Delivery Order, ya seperti ojek online itu juga," jelasnya.

Awi menuturkan, pihaknya sudah menempatkan sejumlah polisi untuk melakukan penjagaan dekat loket karcis, sehingga gerak gerik pengendara akan terpantau.

BERITA REKOMENDASI

"Begini, kan di situ sudah ada polisi yang jaga, sama yang memeriksa satu persatu para pengendara," katanya.

Para pelaku transportasi online hanya diperbolehkan untuk memarkir motornya di luar, yakni di sekitar Mapolda Metro Jaya.

Demi keamanan Polda Metro Jaya, pemesan bisa menjemput pesanannya di luar lembaga yang terletak di seberang Plaza Semanggi tersebut.

Awi secara tegas menekankan pihaknya memiliki tanggung jawab untuk melakukan langkah pencegahan terjadinya aksi teror.

"Nanti seandainya ada yang pesen makan, kan diantar, suruh jemput aja si pemesannya, kami kan cuma antisipasi, kami juga punya tanggung jawab untuk itu," tegasnya.


Ia tidak ingin hal buruk itu terjadi, dan masyarakat meragukan kinerja dan kredibilitas aparat kepolisian dalam menangkal teror.

"Nanti kalau ada kejadian di wilayah Polda, masyarakat bilang Polda kecolongan, kan repot," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas