Petinggi Partai Akui Ada Perbincangan Panjang Sebelum Usung Agus Yudhoyono
Beberapa petinggi partai pendukung mengakui ada proses rapat sebelum keputusan mengusung Agus Harimukti Yudhoyono
Penulis: Valdy Arief
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa petinggi partai pendukung mengakui ada proses rapat sebelum keputusan mengusung Agus Harimukti Yudhoyono yang berlangsung lama.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat yang ikut dalam rapat sejak Rabu (21/9) di Puri Cikeas, Roy Suryo menyebut muncul beberapa nama-nama calon dari anggota Koalisi Kekeluargaan.
Semula gabungan kendaraan politik yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hendak mengusung Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Terlebih, sebut Roy, setelah secara tiba-tiba Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berbalik arah mendukung calon pertahana Basuki Tjahaja Purnama.
Namun, dalam pembicaraan antar petinggi partai, PKS bersikeras mengajukan Wakil Sekretaris Jenderalnya, Mardani Ali Sera sebagai calon wakil gubernur.
Hal itu diakui Roy yang membuat PKS dan Partai Gerindra akhirnya mengusung pasangan calon sendiri.
"Kami pun harus mencari calon lain. Sempat muncul beberapa nama. PAN sempat ajukan Rizal Ramli, Pak SBY sempat sebut seorang pengusaha, tapi tidak ada titik temu dalam rapat itu," sebut Roy di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2016).
Kata sepakat baru muncul setelah PPP, PKB, dan PAN mengusulkan nama putra sulung SBY sebagai calon gubernur.
Hanya saja, mantan presiden itu belum bisa menyetujuinya. Pasalnya, Agus tengah berada di Darwin, Australia untuk ikut latihan bersama dengan militer negeri kangguru itu.
"Ketika Mas Agus setuju, barulah kami kembali membicarakan nama calon wakil untuk mendampinginya," ujar mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Kepemimpinan SBY.
Keempat partai itu baru akhirnya menetapkan Deputi Gubernur DKI Jakarta Sylviani Murni sebagai calon wakil, juga setelah Agus setuju.
Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN DKI Jakarta, Eko Hendri Purnomo menjelaskan Sandiaga tidak jadi diusung karena faktor tingkat keterpilihannya.
"Dari survei di tingkat DPW keempat partai Sandiaga tidak terlalu tinggi tingkat elektabilitasnya," kata Eko dalam kesempatan terpisah.
Dia pun membantah nama Agus muncul dari pihak Demokrat. Anggota parlemen yang juga seniman itu malah menyebut SBY sempat bimbang saat ada tawaran anaknya hendak dicalonkan untuk bertarung dalam kontestasi politik 2017 mendatang.
Hasil jajak pendapat internal dari keempat partai tersebut pun, dituturkan Eko, menunjukan tingkat keterpilihan lebih tinggi dari calon lain yang masih mungkin diusung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.