Tangis Warga Bukit Duri Pecah Lihat Rumahnya Dirobohkan
"Saya tidak tahu. Saya pikir ini aman, karena saya tidak di pinggir kali. Saya baru tahu tadi pas dikasih tahu Satpol," jelasnya seraya menangis.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tangis warga seketika pecah saat melihat rumah mereka yang sudah dihuni puluhan tahun, dirobohkan alat berat yang tanpa henti merobohkan rumah-rumah mereka.
"Saya sudah 35 tahun disini, tinggal disini, apa-apa disini," jelas Ika, seorang warga yang rumahnya terdampak penggusuran di kawasan Bukit Duri, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
Seraya menunjuk rumahnya yang sudah rata dengan tanah, Ika tak kuasa menahan air mata yang terus keluar sejak eksavator perlahan mendekati kediamannya tersebut.
Dia mengaku bahwa masih belum tahu akan tinggal setelah rumahnya terkena dampak penggusuran, karena mengambil kunci rusun yang disediakan di Rawa Bebek, Jakarta Timur.
Lain lagi dengan Ika, Mairah (52) mengaku tidak mengerti bahwa rumahnya juga akan ikut tergusur karena dia menempati tanah PJKA bukan tanah milik pemerintah DKI Jakarta.
"Saya tidak tahu. Saya pikir ini aman, karena saya tidak di pinggir kali. Saya baru tahu tadi pas dikasih tahu Satpol," jelasnya seraya memeluk kerabatnya di lokasi penggusuran.
Hingga saat ini proses penertiban bangunan masih terus berlangsung tidak ada perlawanan dari warga yang bersifat anarkis.