Ada Potensi Ribut Purnawirawan TNI Minta Pilkada DKI Tidak Gunakan Isu Sara
Menurutnya keributan akan terjadi apabila ada salah satu pihak yang memainkan isu SARA.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pengkajian Persatuan Purnawiraan TNI AD, Letjen (Purn) TNI, Kiki Syahnakri menilai adanya potensi keributan dalam Pilkada di DKI Jakarta.
Menurutnya keributan akan terjadi apabila ada salah satu pihak yang memainkan isu SARA.
"Potensi untuk ke arah situ mulai kelihatan sekarang, seperti kampanye-kampanye negatif, sudah muncul yang diarahkan ke SARA, sebaiknya dihindari," ujar mantan Panglima Penguasa Darurat Militer Timor-Timur tersebut saat ditemui Tribunnews, di Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Ketiga pasangan calon menurut Mantan Wakil KSAD tersebut sebaiknya tidak menggunakan isu SARA dalam memperebutkan kursi Gubernur dan Wakil gubernur Jakarta.
Semua kubu harus memperhatikan kepentingan yang lebih besar, yakni negara yang aman dan tentram.
"Kita masing-masing kandidat, parpol yang mendukung, mestinya melihat kepentingan yang lebih besar, yakni kepentingan nasional," katanya.
Selain itu, purnawirawan Jenderal bintang tiga tersebut meminta masyarkat cerdas dalam memilih.
Masyarakat Ibu Kota jangan termakan isu SARA, namun sebaliknya memilih lantaran program dari pasangan calon ataupun karena kesamaan ideolagi.
"Voter atau pemilih juga bisa memilih dengan cerdas, memilih dengan ideologi, bukan hanya karena ocakep atau ganteng. Tapi artinya dengan ideologi. Kita mengakui Pancasila, harusnya dikaitkan ke sana,"katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.