Laporan wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono rela melepas pangkat dan jabatannya untuk maju dalam pemilihan Gubernur DKI.
Padahal karir anak sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut di TNI terbilang moncer.

Agus merupakan peraih pedang Adhimakayasa sebagai lulusan terbaik Akademi Militer.

Jabatan terkahirnya adalah komandan Batalyon Mekanis 203/Arya kemuning dengan pangkat Mayor Infanteri.

Ketua Pengkajian Persatuan Purnawiraan TNI AD (PPAD) Letjen (purn) TNI Kiki Syahnakri mengkhawatirkan langkah Agus mundur dari dunia militer akan diikuti prajurit lainnya.

‎"Agus ini kan Komandan Batalyon tempur, infantri, nanti kalau satu saat jadi (gubernur), apakah tidak ada yang lain ingin mengikuti jejak Agus?," ujarnya kepada Tribunnews di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, (29/8/2016).

‎Apalagi menurut mantan wakil KSAD tersebut, terdapat disparitas yang tinggi dalam aspek kesejahteraan antara pejabat militer dan pejabat politik.

Ia khawatir pencalonan Agus menguubah orientasi para perwira TNI lainnya.

‎"Saya khawati, perwira aktif itu jadi enggak ada kebanggaan sebagai perwira tempur, padahal itu sangat dibutuhkan. Kalau begini bagaimana pembinaan TNI ke depan," katanya.

Sebelumnya Agus Harimurti secara resmi mengakhiri tugas dan jabatannya di TNI AD sebagai komandan Batalion Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, Tanggerang, Senin (26/9/2016).

Agus, peraih pedang Adhi Makayasa dari Akademi Militer, menyerahkan tugas dan tanggungjawab jabatannya kepada Kepala Staf Brigade Infanteri I Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti, Letnan Kolonel Infantri Edwin Sumantha.

Agus harus mengundurkan diri dari dinas aktif ketentaraan Indonesia karena dia maju sebagai calon gubernur DKI dalam Pilkada 2017.

Dia berpasangan dengan birokrat karir di pemerintahan DKI Jakarta, Sylviana Murni.

Foto serah terima jabatan Agus itu diunggah oleh ibunya, dalam akun Instagram-nya, @aniyudhoyono,