Abdul Azis: Ahok Memang Akan Dikenang, Sebagai Tukang Gusur Rakyat Kecil
"Jangan-jangan Ahok punya dendam dengan orang miskin makanya dia gusur-gusurin atas nama pembangunan," ujar Azis.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Fraksi PKB di DPRD DKI Jakarta, Abdul Azis menanggapi pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ingin dikenang terkait penggusuran permukiman warga di DKI.
Menurut Azis, Ahok akan dikenang sebagai tukang gusur rakyat kecil. Warga yang terkena gusur, kata dia, pasti mengalami rasa trauma dan dendam yang berkepanjangan, terutama bagi yang masih anak-anak.
"Jadi Ahok memang akan dikenang, yakni sebagai gubernur tukang gusur rakyat kecil," kata Azis melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (30/9/2016).
Menurut Azis, Ahok seharusnya tidak sembarangan menggusur permukiman warga. Apalagi jika hanya demi mengejar target pembangunan infrastruktur.
"Ini bukan cuma soal infrastuktur, tapi juga soal mental dan perkembangan kejiwaan. Juga soal psikologis perkembangan anak," ujar Wakil Ketua DPW PKB DKI Jakarta ini.
"Jangan-jangan Ahok punya dendam dengan orang miskin makanya dia gusur-gusurin atas nama pembangunan," ujar Azis.
Ahok sebelumnya tak mempermasalahkan turunnya elektabilitas akibat banyaknya penggusuran permukiman liar yang dilakukan menjelang Pilkada DKI Jakarta2017.
Pada Rabu (28/9/2016) pagi ini, misalnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan tetap menertibkan permukiman di Bukit Duri yang berbatasan langsung dengan Kali Ciliwung.
"Kami enggak peduli jabatan atau popularitas, yang penting orang akan kenang saya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu pagi.
Ia tak memedulikan jika kebijakannya itu membuat warga meninggalkannya dan tidak akan memilih dia pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Namun, kata dia, nanti warga akan melihat bahwa normalisasi sungai beres pada masa pemerintahannya.
"Kalau saya enggak kepilih lagi pun, (pada) Oktober 2017 orang akan melihat saya yang membereskan Kampung Pulo dan Bukit Duri. Saya yang bisa membuat titik banjir di Jakarta akan berkurang banyak," kata Ahok.
Ahok mengatakan, meninggalkan nama baik lebih penting dibanding kembali memimpin Jakarta.
"Buat apa terpilih lima tahun lagi, nanti gubernur berikutnya akan bilang begini, 'Ah, dulu Gubernur Ahok mah enggak bisa kerja. Nih Kampung Pulo ditinggalin, Bukit Duri ditinggalin'. Mendingan orang bilang, 'Nih siapa yang bikin? Ahok lho'," kata Ahok.
Alsadad Rudi/Kompas.com