Tim Pemenangan Ahok-Djarot Sebut Survei LSI Jadi Masukan Penting
Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa hal itu akan dijadikan sebagai masukan bagi tim pemenangan.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan elektabilitas dan kesukaan terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus mengalami penurunan.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot Ace Hasan Syadzily menjelaskan bahwa hal itu akan dijadikan sebagai masukan bagi tim pemenangan.
"Iya kami rasa itu penting buat masukan kami agar dapat bekerja lebih keras lagi. Nanti kan bisa dievaluasi juga hasilnya seperti apa," jelas Ace saat ditemui di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (4/10/2016).
Namun begitu, dia menyampaikan saat ini masyarakat Jakarta sudah memiliki pilihannya masing-masing dan tim pemenangan akan menjaga dukungan tersebut dan menambah dukungan lainnya.
"Saya rasa semua masyarakat DKI Jakarta sudah memiliki pilihannya masing-masing. Sebenarnya, pengaruhnyapun tidak akan terlalu signifikan," tambahnya.
Sebelumnya, LSI menyatakan bahwa elektabilitas Pasangan Ahok-Djarot semakin menurun. Hal tersebut merujuk pada tiga kali survei pada bulan Maret, Juli dan Oktober tahun 2016.
Bahkan, lembaga yang dipimpin oleh Deny JA itu mengklaim dari penyajian data, menunjukkan persentase kekuatan mantan Bupati Belitung Timur itu terus merosot.
"Survei bulan Maret sisi elektabilitas 59,6 persen, Juli 49,1 persen dan Oktober 31,4 persen. Kemudian sisi kesukaan, Juli 71,3 persen, Juli 68,9 persen dan Oktober 58,2 persen," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby dalam konferensi pers berjudul 'Ahok Potensial Kalah?'di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).
Menurutnya, Ahok memang masih kuat. Namun, secara terus-menerus mengalami penurunan yang signifikan. Sementara itu, pasangan calon (paslon) Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno unggul dalam segmentasi distribusi pemilih berpendidikan.
"Dalan segmentasi pemilih yang pernah kuliah atau diatasnya pasangan Anie-Sandi ungguli petahan dengan persentase 31,2 persen," kata Adjie.
Sementara itu, dari segmen pemilih muda sosok Agus-Sylviana mengungguli pasangan petahan tersebut.
"Sebanyak 33,80 persen, pemilih umur 19 tahun dan dibawahnya lebih memilih pasangan Agus-Sylvi," katanya.
Diketahui, survei dilakukan kepada 440 responden pada 22 September hingga 2 Oktober 2016. Wawancara dilakukan tatap muka dengan metode multistage random sampling.