Ibu Pemutilasi Anak Itu Tertawa-tawa Sendiri
Awalnya beberapa polisi, keluarga dan sejumlah perawat sempat berada di dalam ruangan itu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mutmainah (28) masih tertawa-tawa sendiri di RS Polri Kramat Djati, Selasa (4/10/2016).
Mohamad Wahidin alias Wahid (35), kakaknya, menceritakan, siang tadi dia menemani adiknya dan kondisinya masih aneh.
"Kadang sadar dan kadang tidak. Masih suka tertawa-tawa sendiri dia," kata Wahid kepada wartawan, di rumah orangtuanya di Kelurahan Tegalalur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, sore tadi.
Tadi siang Mutmainah juga masih mendapat suntikan obat penenang dari dokter.
Seorang psikiater pun datang menangani Mutmainah.
Menurut Wahid, psikiater itu hanya mau menangani Mutmainah sendirian.
Oleh psikiater itu, Mutmainah diajak masuk ke sebuah ruangan khusus. Tak ada jam di ruangan itu. Hanya ada sebuah sofa. Ruangannya sejuk dan santai, serta wangi.
Awalnya beberapa polisi, keluarga dan sejumlah perawat sempat berada di dalam ruangan itu.
Tapi psikiater menyuruh semuanya keluar. Sebab dia hanya mau berbicara berdua dengan Mutmainah.
"Sekitar lima belas menit psikiater itu di dalam, lalu dia keluar dan tak bicara apapun . Kami pun (keluarga) tak diberitahu apa yang dilakukan," kata Wahid.
Sebelumnya, Mutmainah memutilasi anak kandungnya sendiri di kontrakannya di Jalan Jaya 24, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10/2016).
Anaknya ia potong-potong bagian tubuhnya mulai dari alat kelamin, kuping, dan jari. ( Theo Yonathan Simon Laturiuw)