Tim Pemenangan Ahok-Djarot Jadikan Hasil Survei LSI Bahan Pertimbangan untuk Kampanye
Tim pemenangan Ahok-Djarot menjadikan hasil survei yang dipublikasikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebagai bahan pertimbanngan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pemenangan Ahok-Djarot menjadikan hasil survei yang dipublikasikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) sebagai bahan pertimbanngan.
"Hasil survey tersebut tentu patut menjadi pertimbangan bagi Tim Kampanye secara serius," ujar anggota Tim Pemenangan Ahok-Djarot, dari PDIP, Arif Wibowo kepada Tribunnews.com, Rabu (5/10/2016).
Saat ini kata anggota Komisi II DPR RI, mesin Partai sedang dipersiapkan untuk bergerak secara progressive.
Pengorganisiran rakyat pun menurutnya dimatangkan melalui sosialisasi dan menggerakkan regu penggerak pemilih.
"Pasangan Calon harus belajar dari berbagai kekurangannya selama ini terutama dalam hal komunikasi publik," katanya.
Selain itu, Partai-partai yang bekerjasama berikut relawan harus menjaga soliditasnya.
"Isu pro wong cilik dalam kebijakan dan program konkrit mesti dapat dijelaskan secara terang benderang, intensif, dan massif kepada rakyat DKI Jakarta," jelasnya.
Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, elektabilitas dan kesukaan terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus mengalami penurunan.
Hal tersebut merujuk pada tiga kali survei pada bulan Maret, Juli dan Oktober tahun 2016.
Bahkan, lembaga yang dipimpin Deny JA itu mengklaim dari penyajian data, menunjukkan persentase kekuatan mantan Bupati Belitung Timur itu terus merosot.
Survei bulan Maret sisi elektabilitas 59,6 persen, Juli 49,1 persen dan Oktober 31,4 persen.
"Kemudian sisi kesukaan, Juli 71,3 persen, Juli 68,9 persen dan Oktober 58,2 persen," kata Peneliti LSI Adjie Alfaraby di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (4/10/2016).
Menurutnya, Ahok memang masih kuat.
Namun, secara terus-menerus mengalami penurunan yang signifikan.
Sementara itu, pasangan calon (paslon) Anies Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno unggul dalam segmentasi distribusi pemilih berpendidikan.
"Dalam segmentasi pemilih yang pernah kuliah atau diatasnya pasangan Anie-Sandi ungguli petahan dengan persentase 31,2 persen," kata Adjie.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.