Polisi: Gatot Brajamusti Akhirnya Mengaku Memang Sering Gelar Pesta Asusila di Padepokannya
"Dia juga mengakui pernah melakukan three some dengan beberapa wanita secara bersamaan," kata Kombes Awi Setiyono.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelakuan Gatot Brajamusti memang benar-benar bejat.
Dari hasil pemeriksaan intensif terhadapnya, polisi mendapati banyak temuan baru yang saling menguatkan pernyataan para korban dan saksi Gatot yang mengemuka di media selama ini, menyusul munculnya pengakuan saksi korban perempuan berinisial C terkait kasus dugaan tindak asusila oleh Gatot Brajamusti terhadapnya.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, Gatot mengakui pernah melakukan pesta seks di padepokannya.
"Dia mengakui melakukan persetubuhan dengan korban-korbannya secara bergiliran. Satu per satu masuk ke kamar prakteknya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (6/10/2016).
Awi menjelaskan, selain melakukan hubungan seks bergantian, dia juga mengakui pernah melakukan hubungan intim dengan beberapa wanita secara bersamaan.
Hal itu juga diperkuat pengakuan istri Gatot sendiri, Dewi Aminah.
"Dia juga mengakui pernah melakukan three some dengan beberapa wanita secara bersamaan," kata Kombes Awi Setiyono.
Yang lebih mengejutkan lagi, Gatot mengaku, sebelum melakukan persetubuhan dengan para korbannya, dia menggunakan aspat yang kini diketahui sebagai sabu.
Terkait kasus ini, polisi telah memeriksa sembilan orang saksi.
Tiga saksi yang diperiksa adalah perempuan yang mengaku menjadi korban pencabulan Gatot.
Saksi lainnya adalah orangtua korban pertama, orangtua korban kedua, bidan yang membantu persalinan korban pertama, asisten pribadi Gatot, artis Elma Theana, dan Reza Artamevia.
Kasus ini bermula dari C (26) yang melaporkan Gatot Brajamusti ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya pada 8 September 2016.
Dia melaporkan Gatot telah memerkosanya saat dia berusia 16 tahun.
Adapun korban kedua melaporkan Gatot ke SPKT pada 14 September 2016. Keduanya mengaku dicekoki aspat yang belakangan diketahui merupakan sabu, sebelum diperkosa Gatot.
Penulis: Akhdi Martin Pratama