Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petugas Kerja Keras Perbaiki Taman yang Rusak Diinjak-injak Pengunjuk Rasa

Taman kota tersebut harus selalu tampak rapi, karena Jalan Medan Merdeka Selatan tergolong ring 1, yang banyak berdiri bangunan objek vital negara.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Petugas Kerja Keras Perbaiki Taman yang Rusak Diinjak-injak Pengunjuk Rasa
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Taman kota yang terletak di depan Balaikota DKI rusak parah akibat unjuk rasa ribuan orang, Jumat (14/10/2016) siang tadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain petugas kebersihan, para petugas taman juga harus kerja ekstra keras memperbaiki taman yang rusak akibat diinjak-injak oleh ribuan orang yang berunjuk rasa, Jumat (14/10/2016), siang tadi.

Unjuk rasa yang menuntut polisi mengusut dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ormas Islam Demo Ahok
Ribuan ormas Islam yang tergabung dalam berbagai elemen melakukan longmarch menuju Bareskrim Mabes Polri di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (14/10/2016). Dalam aksinya mereka menuntut pihak kepolisian memproses Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara hukum yang diduga melakukan penistaan agama. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Seperti misalnya taman kota yang terletak di depan Balaikota DKI rusak parah.

Tanaman dan bunga yang ditanam persis di tengah jalan itu terinjak injak.‎

Ada pula tanaman yang tercabut dari tanah.

"Harus bersih hari ini, besok tidak boleh ada yang sisa. Tiap demo memang perlakuannya seperti ini di lapangan. Ini sudah biasa " ujar Pengurus Taman Jalur Medan Merdeka Selatan, Sukria, di lokasi pada Jumat malam.

Padahal menurutnya, taman kota tersebut baru saja dibersihkan dan dirapikan sehari yang lalu.

BERITA REKOMENDASI

Taman kota tersebut harus selalu tampak rapi, karena Jalan Medan Merdeka Selatan tergolong ring 1, yang banyak berdiri bangunan objek vital negara.

"Kemarin baru selesai kita sulam. Tahunya ada demo lagi. Jadi rusak lagi," katanya.

Sukria mengatakan tanaman yang rusak tersebut harus diperbaiki total.

Tanaman harus dicabut dan diganti dengan tanaman baru.

"Besok tanahnya langsung diolah. Tanah kita bongkar. Sebenarnya ini bisa tumbuh lagi setelah dipotong. Tapi lama. Mungkin nanti kita ganti dengan tanaman baru," pungkasnya.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas