Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Periksa Tujuh Saksi Telusuri Aliran Dana Pungutan Liar di Kementerian Perhubungan

"Siapa berbuat apa harus jelas, saksi melihat, mendengar dan mengetahui, apalagi aliran dana harus ditelusuri,"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Polisi Periksa Tujuh Saksi Telusuri Aliran Dana Pungutan Liar di Kementerian Perhubungan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menunjukkan barang bukti saat rilis pengungkapan kasus pungutan liar (pungli) perizinan perkapalan di Kementerian Perhubunngan di Mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (12/10/2016). Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka dalam ott pungli perizinan perkapalan di Kemenhub yaitu Kasi Bidang Registrasi Kebangsaan Kapal berinisial MS, staf MS inisial ES, serta Kasi Perizinan inisial AR beserta barang bukti di antaranya uang senilai Rp 34 juta, Rp61 juta, serta rekening senilai Rp1 miliar. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya masih mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) di Kementerian Perhubungan.

Setelah memeriksa sembilan saksi, aparat kepolisian meminta keterangan tujuh orang yang diduga mengetahui kejahatan di sektor pelayanan publik itu.

"Siapa berbuat apa harus jelas, saksi melihat, mendengar dan mengetahui, apalagi aliran dana harus ditelusuri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/10/2016).

Sebanyak tujuh orang yang dimintai keterangannya yaitu pegawai PT Sukses Graha Samudra, Okta, pegawai Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Purnomo.

Kemudian staf Subdirektorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal bagian Pendaftaran dan Hipotik, M Khoirul Huda.

Serta pegawai PT Landseadoor Internasional Shipping, Rafli.

Berita Rekomendasi

Kemudian, penyidik juga memeriksa tiga staf Sub bagian Tata Usaha Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Susmanta, Wawan Ardiiansyah, dan Sri Wahyuni.

Awi Setiyono mengatakan tak menutup kemungkinan akan memeriksa sejumlah direktur jenderal di Kementerian Perhubungan untuk mengetahui aliran dana pungli.

"Kalau sampai ke atas, kami akan periksa," kata Awi Setiyono.

Sampai saat ini, aparat kepolisian sudah menetapkan tiga pegawai Kementerian Perhubungan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Mereka adalah Kepala Seksi Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal bernama Meizy.

Ahli Ukur Subdirektorat Pengukuran Pendafataran dan Kebangsaan Kapal Endang Sudarmono.

Serta penjaga loket di ruang pengurusan buku pelaut Abdul Rasyid.

Kasus ini terungkap setelah satuan tugas pemberantas pungli melakukan operasi tangkap tangan di kementerian perhubungan.

Operasi tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas