Sumarni Akhiri Hidup dengan Tabrakran Diri ke Kereta Setelah Empat Bulan Ditinggal Mati Suami
"Karena depresi itu, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju,"
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tak tahan hidup sendirian, seorang ibu rumah tangga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju.
Kejadian mengerikan itu terjadi di perlintasan kereta api KM 34+500, Kampung Tambun RT 01/01, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Selasa (18/10/2016).
Kapolsek Tambun AKP Bobby Kusumawardhana mengatakan, korban bernama Sumarni (45), warga setempat.
Berdasarkan keterangan saksi, kata Bobby, Sumarni nekat mengakhiri hidupnya karena kesepian setelah empat bulan ditinggal mati sang suami.
"Karena depresi itu, korban nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju," kata Bobby kepada wartawan, Selasa (18/10/2016).
Bobby mengatakan, sebelum tewas korban sempat berbincang dengan pedagang buah bernama Suyanto (44) di sekitar lokasi kejadian.
Saat itu, korban bercerita soal kisah pilunya ditinggal mati sang suami dan tidak memiliki anak.
Bahkan, saat itu Sumarni mengeluh sakit di bagian dadanya.
Saat sedang berbincang, tiba-tiba adzan zuhur berkumandang.
Sumarni pamit untuk melaksanakan ibadah salat zuhur.
Selang beberapa menit kemudian, warga sekitar digemparkan dengan aksi nekat Sumarni yang berlari ke tengah rel saat kereta tengah melaju.
"Pas dicek oleh Suyanto, rupanya perempuan itu yang pernah berbincang denganya sesaat sebelum kejadian," jelas Bobby.
Sementara itu, kata Bobby, seorang penjaga pintu perlintasan bernama Budi Suherman mengatakan, kejadian itu persis 25 meter dari palang pintu perlintasan.
Warga tidak sempat mengingatkan korban, karena Sumarni tiba-tiba berlari ke arah rel yang saat itu kereta hendak melintas.