Ambisi Ahok Jadikan Sudirman-Thamrin Layaknya Jalanan di Eropa
"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," kata Ahok
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tengah merencanakan ingin memperlebar trotoar dan mempersempit lebar Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin. Setelah itu, ia ingin agar pagar gedung-gedung di sepanjang jalan utama itu dibongkar dan di sepanjang trotoar ditempatkan kafe-kafe kecil.
Menurut Ahok (sapaan Basuki), semua ide dari rencananya itu berawal dari kunjungannya ke Belanda beberapa bulan silam. Saat itu, ia mengamati jalan-jalan utama di Belanda tidak terlalu lebar, namun memiliki trotoar luas.
Di sepanjang trotoar itu, terdapat kafe-kafe kecil untuk tempat hangout warga.
"Model-model semacam ini di Eropa banyak sekali. Hanya kecil begini, terus dikasih meja-meja," kata Ahok saat peluncuran kafe JakBistro di Balai Kota, Senin (17/10/2016).
Ahok tidak khawatir pengurangan lajur akan menyebabkan kemacetan. Karena ia meyakini mengatasi kemacetan di Ibu Kota haruslah dengan memperbaiki dan membangun angkutan massal.
Bukan dengan terus menerus menambah rasio jalan. Jalan Sudirman-Thamrin adalah salah satu kawasan yang nantinya akan dilewati layanan transportasi publik mass rapid transit (MRT).
Saat ini di kawasan tersebut juga sudah terdapat layanan bus transjakarta koridor 1.
"Kami sudah putuskan untuk mengatasi transportasi umum di Jakarta bukan menambah rasio jalan. Kami juga mau mengurangi jalur-jalur jalan," kata dia, Selasa (18/10/2016).
Untuk pelebaran trotoar, Ahok menyatakan trotoar di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin akan diperlebar menjadi sekitar 9-10 meter. Setelah itu, pengelola gedung-gedung bertingkat diminta untuk membongkar pagar.
Kompensasinya, mereka boleh menyewakan lahannya untuk menjadi lokasi kafe-kafe.
"Model-model semacam ini akan membuka kesempatan bagi anak muda untuk usaha. Semua lahan harus dimanfatkan dengan baik," ucap Ahok. (Baca: Pemprov DKI Pilih Perluas Trotoar ketimbang Tambah Rasio Jalan)
Menurut Ahok, contoh trotoar yang nantinya akan digunakan di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin adalah trotoar yang kini ada di depan RS Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
Ahok berpendapat selain mendapatkan trotoar yang lebih lebar, pengurangan lajur juga akan membuat Jalan Sudirman-Thamrin memiliki jumlah lajur yang sama dan konsisten. Ia menyebut saat ini jumlah lajur yang ada dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI adalah empat, sedangkan Bundaran HI hingga Monas ada enam.
"Makanya kami mau buat konsisten, tapi yang mau diperlebar justru trotoar," ujar Ahok.
Untuk tahap awal, Ahok menargetkan pelebaran trotoar Jalan Sudirman-Thamrin akan selesai pada awal 2017, khusus untuk ruas jalan dari Monas-Bundaran HI.
Penulis: Alsadad Rudi