Ayah Mirna: Khusus untuk Otto dan Amir, Insyaflah Kau!
Dari hasil penyelidikan sendiri, kata dia, tak ada uang dari menantunya ke Rangga.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang pembacaan putusan atau vonis kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, pihak keluarga korban menggelar sesi jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016).
Pihak keluarga membantah isi duplik tim penasihat hukum Jessica Kumala Wongso mengenai pertemuan Arief Soemarko, suami Mirna, dengan barista (pelayan) kopi di Cafe Olivier, Rangga, mengenai pemberian uang Rp 140 juta untuk menaruh sianida di minuman Mirna.
"Khusus untuk Otto (Otto Hasibuan penasihat hukum Jessica) dan Amir (Papalia), insyaflah kau. Saya sudah buktikan, tak ada itu transfer sejak Februari," tutur Edi Dharmawan Salihin, ayah Mirna di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016).
Baca: Jessica Ungkap Informasi Suami Mirna Sodorkan Kantong Plastik ke Pegawai Olivier Sebelum Mirna Tewas
Baca: Amir: 70 Persen Pria itu Mirip Suami Mirna, Rangga 90 Persen Karena Lihat dari Depan
Baca: Amir, Saksi Kasus Jessica Minta Perlindungan ke LPSK, Mengaku Wartawan Mabes Polri
Dari hasil penyelidikan sendiri, kata dia, tak ada uang dari menantu ke Rangga.
Sehingga, dia meminta Amir selaku orang yang mengaku melihat Arief dan Rangga bertemu di kawasan Sarinah, pada Selasa (5/1/2016) untuk sadar.
"Dulu bilangnya transfer, sekarang uang di plastik, sempat juga bilang di plastik itu sianida lah, selalu berkelit," kata dia.
Secara terang-terangan, Dharmawan menyebut Amir dimanfaatkan kubu Jessica dan penasihat hukum, Otto Hasibuan.
"Saya sudah katakan, Anda (Amir) akan dimanfaatkan saat duplik, bahkan ketua penasihat hukum Otto tak membacakan (duplik). Yang membacakan Pak Boestam, nah Pak Boestam hati-hati anda yang bicara," ujarnya.
Menurut Dharmawan, ketika tanggal 5 Januari 2016, Arief, bersama Mirna dan temannya bernama Danil berada di kediaman rekan Arief.
Sehingga tidak benar apabila Arief dan Rangga bertemu pada pukul 15.50 WIB di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat sebagaimana isi dari duplik Jessica.
"Jadi dari jam 3 sore sampai jam 5 itu mereka di luar, lalu dari jam 6 sampai jam 7 malam itu di rumah bicarakan usaha," tambahnya.