Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Sumarsono Mulai Menggantikan Ahok

Mulai Jumat (28/10/2016), Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono memimpin Ibu Kota Jakarta.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketika Sumarsono Mulai Menggantikan Ahok
Harian Warta Kota/henry lopulalan
GUBENUR PLT- Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) (bersama Pelaksana tugas (Plt) Gubernur-nya, Soni Sumarsono (baju putih) mengunjugi operator Smartcity - DKI Jakarta di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016). Soni akan menggantikan Ahok untuk sementara selama cuti untuk mengikuti kampanye Pilkada DKI Jakarta 28 Oktober sampai 15 Februari 2017. Warta Kota/henry lopulalan 

Saat itu, Soni yang masih menggunakan mobil dinas dari Kemendagri melanjutkan tinjauannya ke kantor wali kota. Hanya saja, wartawan dilarang meliput kegiatannya tersebut.

Soni mengakhiri kegiatannya sebagai Plt Gubernur pada hari itu dengan menghadiri paripurna laporan reses anggota DPRD DKI Jakarta.

Setelah itu, Soni terlihat seperti memimpin rapat informal bersama Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati, Wakil Kepala Badan Pengelola, Keuangan, dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Michael, dan lainnya di sebuah meja bundar di restoran Jak Bistro, Balai Kota.

Keliling CFD dan Monas

Kemudian pada Minggu (30/10/2016), Soni berolahraga pagi di kawasan car free day (CFD), Jakarta Pusat.

Sejak pukul 06.00, dia telah berjalan cepat dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Monumen Nasional.

Soni cukup lama berkeliling Monas karena berolahraga sekaligus memantau kebersihan taman, melihat diorama, serta naik ke Tugu Monas.

Berita Rekomendasi

Sekitar pukul 09.30, dia baru kembali ke kawasan Gedung Sarinah, Thamrin. Kepada wartawan, Soni mengaku menemukan hal mengejutkan saat berkeliling Monas.

"Semuanya happy dan positif, termasuk yang mengejutkan, tidak satu pun pedagang mengatakan ada tarikan pungli atau retribusi," kata Soni.

Menurut dia, hal ini membuktikan pemerintah bekerja dengan baik. Selain itu, pedagang hanya membayar retribusi resmi kepada pemerintah. Tidak lagi melalui preman maupun oknum yang menjadi calo.

Pria asal Tulungagung ini memandang perlunya membangun nasionalisme kepada seluruh siswa siswi di Jakarta.

Sehingga mereka perlu berkunjung ke Monas, termasuk memelajari sejarah di diorama maupun tugu Monas.


Selain itu, dari hasil kunjungannya ke Monas, Soni memiliki sebuah ide. Ia akan mengganti pedagang "Lenggang Jakarta" yang tidak bisa menjaga kebersihan.

Pemilik kios harus bertanggungjawab membersihkan lingkungan mereka masing-masing. Idenya adalah memberi stiker bagi tiap pedagang. Kebersihan lapak pedagang nantinya ditandai dengan sebuah stiker berwarna.

Jika stiker berwarna hijau, lanjut dia, pemiliknya dapat menjaga kebersihan. Sementara stiker berwarna kuning berarti waspada.

"Kalau stiker warna merah ini peringatan. Terpaksa pengelolanya kami gusur, ganti orang lain, karena enggak bisa jaga kebersihan," kata Soni.

Hanya saja, lanjut dia, rencana ini baru sekadar ide dan masih harus dikaji.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas