Sambangi Pesantren, Sandiga Ditanya Santri Isu KJP Hilang Jika Anies-Sandi Menang
Sandiaga Uno menyambangi pesantren Nurul Jannah Al Islamy di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyambangi pesantren Nurul Jannah Al Islamy di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (1/11/2016).
Sandiaga disambut shalawat oleh para santri begitu tiba di lokasi pesantren.
Sandiaga meminta maaf karena datang terlambat dari agenda yang dijadwalkan sebelumnya pukul 09.00 WIB.
"Maaf saya terlambat ibu-ibu dan kyiai, tadi ada kemalangan. Ayahanda sahabat saya Erick Thohir meninggal, saya melayat dulu," kata Sandiaga yang tiba sekitar pukul 11.00 WIB tersebut.
Meski berkunjung ke pesantren, Sandiaga tetap fokus pada pengembangan ekonomi warga.
Baca: Janji Sandiaga Uno: Ciptakan Lapangan Kerja dalam 18 Bulan
Baca: Sandiaga Uno Pilih Fokus Serap Aspirasi Ketimbang Ikut Demo 4 November
Ia menekankan pentingnya ekonomi kerakyatan melalui usaha kecil dan menengah, karena sangat berpengaruh terhadap kemajuan sebuah kota.
Oleh karenanya Ia berjanji akan membantu usaha warga dengan kemudahan modal usaha dalam mengembangkan ekonominya.
"Selesai ngaji, para santri harus bisa mandiri, kita carikan modal pinjaman syariah, usaha-usaha kreatif untuk santri," kata Sandiaga.
Sementara itu dalam acara dialog tersebut sejumlah warga menanyakan tentang program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang kabarnya akan dihapuskan bila pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno terpilih sebagai pemimpin Jakarta.
Sandiaga mengatakan program KJP akan tetap ada, bahkan fungsinya akan ditambah apabila ia terpilih.
"Program yang bagus dari Gubernur sebelumnya tetap akan diteruskan. Jangan takut, kalau Gubernurnya berganti, program yang bagus akan tetap dijalankan bahkan ditambah," jelas Sandiaga.
Mengenai adanya kesenjangan perhatian terhadap warga menengah ke bawah, menurut Sandiaga tidak usah dihiraukan.
Warga diminta tidak mencaci maki meski tidak menyukai kebijakan dari calon gubernur petahana.
"Bapak ibu boleh engga suka, sakit hati, tapi kita umat Islam harus menjadi penyejuk, jangan dicaci, jangan dimaki, cukup jangan dipilih lagi yang nomor dua. Pilih saja nomor tiga," pungkas Sandiaga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.