Istana Negara Dikepung Massa Pendemo Ahok, Pasukan Berkuda Disiagakan
Pasukan berkuda akan diturunkan ke arah massa jika terjadi chaos. Itu untuk mempersempit ruang gerak provokator.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa pendemo Ahok mulai mengepung Istana Negara dari segala penjuru, Jumat (4/11/2016) menjelang pukul 15.00 WIB.
Pantauan Wartakotalive.com, pendemo mengurung dari tiga titik. Yakni di Jalan Medan Merdeka Barat, Jalan Medan Merdeka Utara dari arah Jalan Medan Merdeka Timur. Massa juga datang dari arah Jalan Majapahit.
Massa terbesar berada di Jalan Medan Merdeka Barat. Lalu, kedua terbesar berada di Jalan Medan Merdeka Utara, persis di depan gedung Mahkamah Agung.
Massa ini terus berteriak dan menggemakan berbagai nyanyian. Sebagian besar teriakan yang bernada Islami.
Pasukan bertameng tampak bersiaga di depan massa. Beberapa pasukan kelihatan santai melihat massa yang mulai berteriak-teriak.
Sedangkan di belakang pasukan bertameng, mobil-mobil barakuda milik Polri pun disiagakan.
Personel Marinir turut menjaga deretan massa yang berdemo di Jalan Medan Merdeka Utara depan Mahkamah Agung.
Ada pula personel Marinir mengisi salah satu titik yang kosong dari penjagaan polisi. Mereka dibekali tameng pendek yang tembus pandang.
Sementara itu, di depan Istana Negara disiagakan kuda-kuda milik Ditpolsatwa Mabes Polri.
Total ada 10 pasukan berkuda yang berjaga. Kuda-kuda ini tinggi dan besar. Seluruhnya dipakaikan kacamata kuda seperti kuda perang di film kolosal.
Kasubden Turangga Ditpolsatwa Mabes Polri, Ajun Komisaris Kadarman, mengatakan, pasukan berkuda ini baru akan turun ke arah massa apabila terjadi chaos.
"Ketika chaos, kuda-kuda ini akan diturunkan untuk mempersempit ruang gerak provokator maupun barisan massa yang paling membuat ricuh," kata Kadarman.
Kuda-kuda itu akan membuat barisan melingkari massa yang paling rusuh. Kemudian memisahkan dengan massa lainnya. Baru kemudian menyeret massa perusuh ke lokasi lain untuk ditangkap.
"Kalau ini kita belum harus turun," kata Kadarman.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.