Pasca Penjarahan, Kampung Luar Batang Dijaga Puluhan Polisi
Terlihat mereka bersiaga sambil menenteng senjata laras panjang. Tampak pula beberapa unit water canon di lokasi itu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Aparat kepolisian masih berjaga-jaga di wilayah Kampung Luar Batang dan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, setelah kericuhan antara kelompok masyarakat dan aparat keamanan, Sabtu (5/11/2016).
Pantauan Warta Kota, aparat tampak berjaga-jaga di Kawasan Revitalisasi Kampung Muara Bahari Sunda Kelapa, tepatnya di Jalan Pakin.
Terlihat mereka bersiaga sambil menenteng senjata laras panjang. Tampak pula beberapa unit water canon di lokasi itu.
Tak hanya di Jalan Pakin, polisi juga berjaga-jaga di sepanjang Jalan Gedong Panjang mengarah ke Muara Baru dan kawasan Pluit, Penjaringan.
Sejumlah unit Baracuda dan water canon juga nampak bersiaga di pinggir Jalan Gedong Panjang, dan di Jalan Pluit Raya Selatan, serta Muara Baru.
Suasana penjagaan ketat sangat terasa di antara warga yang terlihat ramai mengerumuni sejumlah toko di Jalan Gedong Panjang yang kaca jendelanya pecah.
Hal itu diduga akibat dilempar batu berukuran besar yang diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda tak dikenal.
Tak hanya bagian kaca jendela saja yang pecah, kondisi rolling door di sejumlah toko-toko di Jalan Gedong Panjang juga penyok, lantaran dirusak oleh para pelaku aksi anarkis.
Selain merusak toko, isi toko pun juga dijarah hingga ludes dirampok para pelaku.
Aksi anarkis pada Jumat malam itu juga telah menyebabkan dua unit motor terbakar. Salah satunya adalah milik Novie Zakaria alias Pekong (40), kontributor di salah satu televisi swasta.Dua minimarket juga tampak menjadi tempat para pelaku aksi anarkis tersebut meluapkan emosinya.
Tampak bagian dalam dua minimarket tersebut terlihat amburadul. Rak, lemari pendingin (cooler), serta meja kasir dalam kondisi porak-poranda.
Bahkan, banyak barang dagangan di toko-toko di Jalan Gedong Panjang mengarah ke Waduk Pluit itu dijarah.
Sejumlah warga di lokasi terlihat berkerumun melihat-lihat kondisi sejumlah toko yang amburadul, Sabtu siang.
Kalung dirampas
Ana Rahmawati (40), salah seorang pegawai toko perkakas dan alat berat kapal di Pluit yang dirusak dan dijarah massa, mengaku kehilangan kalung emasnya lantaran dirampas oknum massa tak dikenal.
Ana mengaku sempat sangat panik saat aksi kericuhan tersebut berlangsung. Pintu toko tempat ia bekerja langsung didobrak oleh massa.