Mau Bertemu FPI, PB HMI: Kita Akan Bersama Menjadi Bagian dari Elemen Umat Islam Lainnya
Rencana pertemuan tersebut menurutnya merupakan kelanjutan dari silaturahim yang dilakukan sebelumnya.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mulyadi P Tamsir membenarkan adanya rencana untuk menemui Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab atau yang dikenal sebagai Habib Rizieq.
"Ada rencana (pertemuan) seperti itu, yang pasti untuk menyelesaikan semuanya," ujar Mulyadi, saat ditemui di Kantor MN KAHMI, Jalan Turi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2016).
Rencana pertemuan tersebut menurutnya merupakan kelanjutan dari silaturahim yang dilakukan sebelumnya.
"Karena kemarin kita aksi bareng, kemudian setelah itu belum ada pertemuan antara kita dan mereka," katanya.
Mulyadi menegaskan, sudah ada reaksi dari seluruh elemen keluarga besar HMI.
Sehingga nantinya yang akan bergabung dengab FPI tidak hanya dari PB HMI dan HMI saja.
"Ini juga sudah muncul reaksi dari Keluarga Besar HMI, kalau kemarin hanya PB HMI dan HMI saja yang bergabung," ujarnya.
Niat baik tersebut, kata Mulyadi, akan disampaikan pada salah satu organisasi islam yang memiliki markas di kawasan Jakarta Pusat tersebut.
"Sekarang sudah seluruh elemen keluarga besar (yang bergabung) dan akan bersama-sama dengan mereka, niatan baik ini akan kita sampaikan kepada mereka," katanya.
Pria yang saat ini tengah dalam proses pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya terkait Aksi Bela Islam II pada 4 November lalu itu pun menyatakan pihaknya akan menyatu dengan organisasi islam lainnya.
"Sehingga kita keluarga besar HMI menjadi satu, menjadi bagian dari elemen umat islam yang lain," katanya.
Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) menggelar konferensi pers terkait 'Pernyataan Sikap Politik dan Hukum pasca 4 November'.
Konferensi pers tersebut digelar di Kantor MN KAHMI yang berada di Jalan Turi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2016), pukul 10.30 WIB.
Selain dihadiri oleh MN KAHMI, konferensi pers tersebut dihadiri pula oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI, serta Majelis Wilayah KAHMI se-Indonesia.
Dalam konferensi pers tersebut, sejumlah organisasi itu telah menyampaikan sikapnya menanggapi efek yang terjadi sejak digelarnya Aksi Bela Islam II yang digelar pada 4 November lalu.
Perlu diketahui, aksi tersebut berakhir ricuh di depan Istana Negara dan berbuntut panjang lantaran adanya penangkapan sejumlah kader HMI yang diduga menjadi provokator dalam aksi yang awalnya berjalan damai tersebut.
Aksi itu awalnya dipicu dari dugaan adanya penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok dituding menghina Surat Al-Maidah ayat 51 dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.