Bila Aksi Lanjutan 2 Desember Tetap Digelar, Mabes Polri Imbau Pendemo Segera Lapor
Munculnya isu akan kembali digelarnya Aksi Bela Islam pada 2 Desember nanti, membuat Kombes Pol Awi Setiyono angkat bicara.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Munculnya isu akan kembali digelarnya Aksi Bela Islam pada 2 Desember nanti, membuat Kombes Pol Awi Setiyono angkat bicara.
Awi yang saat ini dimutasi menjadi Kabag Mitra Ropenmas Divhumas Polri menegaskan Kapolri Jend Pol Tito Karnavian telah berkomitmen untuk mempercepat penyidikan terhadap kasus penistaan agama.
"Bapak Kapolri juga sudah komitmen ke depan tiga minggu sudah tahap 1, syukur-syukur kalau bisa dipercepat penyidik untuk melengkapi berkas," ujar Awi, saat ditemui usai menghadiri diskusi publik di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Ia menegaskan hal tersebut dilakukan untuk meredam polemik yang timbul pasca kasus yang diawali dari video dugaan Ahok menghina Surat Al-Maidah ayat 51 saat berada di Kepulauan Seribu.
"(Itu dilakukan) untuk meredam gejolak dari masyarakat," jelas Awi.
Kombes Pol yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid humas Polda Metro Jaya itu pun mengatakan agar para demonstran memberi informasi kepada pihaknya 3 hari sebelum aksi digelar.
Hal tersebut menurutnya harus dilakukan bila aksi memang benar-benar dilakukan.
"Kalaupun mereka mau memaksakan ada demo tanggal 2 desember, tentunya kita berharap tolong beritahukan kami 3 hari sebelum hari H," tegas Awi.
Informasi atas aksi tersebut menurutnya sangat penting lantaran pengamanan harus dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Nanti akan kita persiapkan pengamanannya, itu kan hak warga negara untuk melakukan unjuk rasa," kata Awi.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam diskusi 'Pasca Ahok Tersangka: Apa Kata Mereka?', yang digelar di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).
Diskusi tersebut diadakan oleh Himpunan Pengacara Pembela Muslim Indonesia (HIPPMI) dan dihadiri pula oleh Jubir Front Pembela Islam (FPI) Munarman, Pakar Hukum Universitas Al Azhar Suparji, Sekjen PMHI Iwan Gunawan, dan Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan Bursah Zarnubi.