Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pangdam Jaya: Apapun yang Dibutuhkan Kapolda, Saya Siap

Ada rencana aksi Bela Islam jilid III dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwah (GNPF) pada 2 Desember 2016 yang menuntut Ahok harus dipenjara

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Pangdam Jaya: Apapun yang Dibutuhkan Kapolda, Saya Siap
Theresia Felisiani/Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pangdam Jaya, Mayjen TNI Teddy Lhaksmana mengatakan pihaknya siap membantu Kapolda Metro Jaya, Irjen M Iriawan untuk tetap menjaga keamanan ibu kota, utamanya terkait rencana demo susulan.

‎Seperti diketahui, ada rencana aksi Bela Islam jilid III dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwah (GNPF) pada 2 Desember 2016 yang menuntut Ahok harus dipenjara tidak hanya ditetapkan sebagai tersangka.

"‎Saya akan semaksimal mungkin membantu Polri khususnya Polda Metro Jaya untuk jaga keamanan ibu kota. Apapun yang dibutuhkan oleh Kapolda, saya siap," terang Teddy, Sabtu (19/11/2016) di Polda Metro Jaya.

Lebih lanjut soal digelarnya apel Deklarasi Kebinekaan Cinta Damai di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya, pagi tadi, Teddy mengapresiasi dan berharap Indonesia tetap satu.

"Saya apresiasi Deklarasi Kebinekaan Cinta Damai yang dilakukan pagi tadi. Harapan saya, seluruh unsur masyarakat menjaga kebinekaan negara kesatuan RI," imbuh Teddy.

Sebelumnya, Koordinator lapangan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI, Munarman menegaskan tidak boleh ada pihak yang ‎melarang untuk digelarnya aksi Bela Islam jilid III.

Berita Rekomendasi

Aksi tersebut rencananya akan digelar pada 2 Desember 2016.

"Indonesia negara hukum, seluruh masyarakat termasuk penyelenggara negara harus tunduk pada hukum," tegas Munarman di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2016).

Munarman menilai, dalam konstitusi negara menjamin setiap individu maupun kelompok untuk menyuarakan pendapat. Dikatakannya, hak berkumpul, berpendapat diatur dalam Pasal 28 UUD 1945.

"‎Kalau penyelenggara negara ketakutan dan melarang kami, berarti mereka mmelanggar konstitusi dan hukum. Karena seusngguhnya tidak boleh melarang," tegas Munarman.

Seperti diketahui, GNPF MUI meminta kepolisian untuk segera menahan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok setelah menyandang status tersangka. Apabila Ahok tidak ditahan, GNPF pun berencana melakukan aksi Bela Islam jilid III.

"‎Maka kalau Ahok tidak ditahan maka GNPF MUI akan gelar aksi Bela Islam III. Aksi itu rencananya akan digelar pada 2 Desember 2016," kata Pembina GNPF MUI, Habib Rizieq Shihab di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Rizieq menuturkan, aksi Bela Islam‎ jilid III akan digelar secara damai dengan melakukan Salat Jumat di kawasan Jalan Sudirman hingga Thamrin, Jakarta Pusat.

Menurutnya, dalam Salat Jumat berjamaah, Imam beserta Khatibnya akan berada di Bundaran HI.

"Imam dan Khatibnya nanti pada Salat Jumat ada di Bundaran HI. Jamaahnya berada di jalan protokol Sudirman hingga Thamrin," tutur Rizieq

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas