Dari Keinginan Terakhir Sutan Bhatoegana hingga Penyesalan SBY
Ternyata ada keinginan terakhir Sutan Bhatoegana yang belum sempat terealisasi, pun demikian kisahnya terkait dengan penyesalan Presiden RI keenam.
Editor: Robertus Rimawan
Bersama Ani Yudhoyono, dan Edhie Baskoro Yudhoyono, SBY datang ke rumah duka di Perumahan Vila Duta, Jalan Sipatahunan, Bogor, Jawa Barat.
Politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, meninggal dunia pada Sabtu (19/11/2016) pagi.
Sutan mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit BMC Bogor, Jawa Barat.
Sebelum di BMC, Sutan sempat dirawat di RS Hermina, Bandung, kemudian dipindahkan ke RS Medistra, Jakarta Selatan, sekitar dua hingga tiga pekan.
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan dirinya tak sempat menjenguk Sutan Bhatoegana saat masih dirawat.
"Saya baru kembali dari Malaysia kemarin sore dan saya ingin jenguk almarhum. Tapi Allah berkata lain, almarhum telah berpulang hari ini," katanya, Sabtu (19/11/2016).
SBY mengaku menyesal, Ia sedikit menyayangkan kenapa tak sempat mengunjungi Sutan ketika masih hidup.
SBY bercerita banyak kenangan yang ia alami bersama Sutan di Partai Demokrat.
"Saya pribadi bersahabat dengan alharhum 15 tahun yang lalu. Almarhum ini pejuang sejati, jasanya dalam politik amat besar," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Ia menceritakan, Sutan memiliki jasa besar dalam membangun Partai Demokrat.
"Ibarat kita dulu tidak memiliki apa-apa, hanya berbekal semangat, tekad dan ingin mengabdi untuk negara, maka kita sepakat untuk membangun negeri ini," ujar mantan Presiden RI dua periode ini.
Pengalaman kebersamaan yang tak terlupa yakni Sutan tak pernah mundur dalam menghadapi permasalahan, baik dalam suka maupun duka.
"Almarhum dikenal memiliki sifat yang suka bersahabat, dikala ada permasalahan almarhum suka mencari solusi yang terbaik," ungkapnya. (Kompas.com/Lutfy Mairizal Putra/TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana)