Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Pria Misterius Letakan Tubuh Wildan yang Bersimbah Darah di Depan Tempat Kerjanya Lalu Pergi

Seorang pria bersimbah darah dan tak sadarkan diri digotong 4 pria misterius ke tempat kerjanya, Minggu (20/11/2016).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Empat Pria Misterius Letakan Tubuh Wildan yang Bersimbah Darah di Depan Tempat Kerjanya Lalu Pergi
Warta Kota/Theo Yonathan Laturiuw
Jenazah Wildan saat di RS Pelni. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pria bersimbah darah dan tak sadarkan diri digotong 4 pria misterius ke tempat kerjanya, Minggu (20/11/2016).

Dia kemudian tewas setelah dibawa ke IGD RS Pelni pada minggu malam.

Pria itu bernama Wildan Defa Pangestu (18), seorang pekerja di sebuah usaha konveksi di Kota Bambu Utara 3, No. 9, RT 7/6, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

"Saya tak tahu siapa keempat temannya yang membawa dia ke tempat kerja itu," kata Udin (20), rekan kerja korban saat ditemui di RS Pelni.

Menurut Udin, keempat pria misterius itu menggotong Wildan dalam kondisi sudah penuh darah dan tak sadarkan diri.

Wildan lalu ditaruh begitu saja di depan kantor tempatnya bekerja, lalu ditinggal pergi.

Tapi Udin mengaku ingat bahwa keempat pria misterius itu adalah orang-orang yang sama saat menjemput Wildan di tempat konveksi itu, Sabtu (19/11/2016).

Berita Rekomendasi

Setelah 4 pria itu pergi, Udin sempat membiarkan Wildan tergeletak begitu saja.

Dia baru membawa rekannya ke IGD RS Pelni setelah bos pemilik konveksi datang.

Sementara Cahyono (52), pemilk konveksi, mengatakan, Wildan sudah 1 tahun ini bekerja di tempatnya.

Cahyono menyebut bahwa Wildan memang selalu minta ijin keluar di Sabtu sore, lalu kembali pada Minggu sore.

Kapolsek Palmerah, Kompol Amunanto, mengatakan, masih menyelidiki kasus ini.

Saat ini polisi sudah tahu siapa keempat pria misterius tersebut.

Identitas keempat diketahui dari memeriksa sejumlah saksi, termasuk Udin dan Cahyono.

Serta rekan-rekan Wildan yang sama-sama merantau dari Pekalongan.

"Sedang kami selidiki sekarang pokoknya," kata Armunanto ketika dihubungi Wartakotalive.com, Senin (21/11/2016).

Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas