Kapolda Metro Jaya Tegaskan Personelnya Tidak Akan Gunakan Senjata Api Saat Amankan Aksi 2 Desember
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochammad Iriawan mengatakan akan melakukan pengamanan aksi 'Bela Islam Jilid III' sesuai standar operasional (SOP).
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochammad Iriawan mengatakan akan melakukan pengamanan aksi 'Bela Islam Jilid III' sesuai standar operasional (SOP).
Mantan Kadiv Propam Polri itu melarang aparat keamanan membawa senjata api untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.
"Kami tak memakai peluru tajam bahkan Panglima TNI dalam menghadapi cukup tangan kosong, kalau yang bersangkutan bawa sajam kami rebut sajam (sejata tajam)," ujar Iriawan, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/11/2016).
Selama mengamankan aksi unjuk rasa itu, kata dia, aparat keamanan sudah dibekali tameng, tongkat polisi, water canon, dan gas air mata.
Jadi itu kelengkapan untuk menghadapi para pengunjuk rasa apabila anarkis.
Selain itu, menurut dia, pasukan Asmaul Husna, akan ditempatkan di barisan depan.
Pasukan itu berhadapan secara langsung dengan para pengunjuk rasa.
"Sebab itu, kami mempunyai kompi-kompi tim asmaul husna. Itu arti, kami ingin sama-sama berunjukrasa secara aman tertib dan damai," katanya.
Setelah aksi unjuk rasa 'bela islam jilid II' Jumat (4/11/2016), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) akan kembali menggelar aksi jilid III pada 2 Desember 2016.
Aksi menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok agar ditahan itu akan dilakukan dengan cara menggelar salat Jumat di Bundaran Hotel Indonesia.
Sebelum salat Jumat, doa bersama akan dilakukan di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.