Ransel Diduga Bom Dievakuasi di Jalan MH Thamrin, Ternyata Isinya Lamaran Pekerjaan dan Rexona
Polisi mengevakuasi benda mencurigakan di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Tosari, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat kepolisian telah mengevakuasi benda mencurigakan di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan Tosari, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).
Setelah mengevakuasi benda mencurigakan berupa tas ransel berwarna abu-abu itu, situasi arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin yang sempat ditutup telah kembali normal.
"Lalu lintas sudah seperti biasa," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, kepada wartawan, Rabu (30/11/2016).
Dia menjelaskan, penemuan benda mencurigakan itu berawal dari informasi yang diterima Septian Ariwanto (27), Security TCT Tower dari seorang ojek online.
Atas laporan tersebut Septian Ariwanto menghubungi Chief Security Rudi Kusuma selanjutnya menghubungi Aiptu Sujadiyo (Kapolsubsektor Blora).
"Tadi siang sekitar hampir jam 2 9(siang) di JPO Tosari, Thamrin ditemukan tas ransel abu-abu tak diketahui pemilik. Ditemukan oleh ojek online. Ada tas ditinggal," kata Argo.
Atas temuan tas itu aparat Polsek Menteng dipimpin Kapolsek Menteng Kompol.
Ronald A Purba mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan menghubungi tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya.
Pada pukul 14.35 WIB, tim Jibom Polda Metro Jaya mendatangi TKP dan melakukan sterilisasi terhadap tas warna abu - abu.
Berselang 30 menit kemudian sterilisasi selesai dan tas berwarna abu-abu diamankan dalam mobil JIBOM dan di bawa Ke Satuan Gegana Petamburan.
"Setelah Jibom datang tas dievakuasi. Masih menunggu hasil pemeriksaan," tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun benda mencurigakan itu berisi tiga USB, celana panjang warna hitam, kemeja kotak, sweater warna biru.
Kemudian foto copy dokumen seperti ijazah, domisili, kartu keluarga, surat lamaran pekerjaan, pas foto, pensil ballpoint , gatsby, dan Rexona.