TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pengunjung Car Free Day, Laras (29) mengaku terhambat untuk menikmati hari bebas kendaraan setiap Minggu pagi di sepanjang jalan Thamrin-Sudirman.

Pasalnya, kegiatan "Kita Indonesia" hampir menutupi sebagian besar ruas jalur yang berada di Bundaran HI.

"Iya kehalang lah. Saya biasa lari disini. Kalaupun ada demo, demonya juga jalan, enggak berhenti begini," keluhnya saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (4/12/2016).

Senada dengan Laras, penikmat Car Free Day lainnya, Ika (24) juga mengaku tidak mengetahui akan adanya kegiatan tersebut, terlebih dia mengetahui tidak boleh ada kegiatan politik yang berada di Car Free Day.

"Kalau enggak salah, dulu itu tidak boleh ada kampanye atau kegiatan politik lagi deh. Tapi enggak tahu. Saya mau lari aja sekarang bingung engga bisa lewat begini," jelasnya.

Acara Kita Indonesia diikuti oleh puluhan ribu warga. Beberapa diantara mereka mengenakan kaos putih bertuliskan Kita Indonesia. Mereka juga membawa bendera-bendera partai politik, yakni Golkar, PPP dan Nasdem.

Padahal, berdasarkan Pergub DKI Nomor 12 tahun 2016 tentang pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), di pasal 7 ayat 2 disebutkan, HBKB tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan partai politik dan SARA serta orasi ajakan yang bersifat menghasut.