Lurah Bintara Jaya Akui Kecolongan: Untung Bisa Ditangkap Densus dan Gegana
Lurah Bintara Jaya, Anis Sri Kustiani mengaku bahwa pihaknya telah kecolongan dengan tertangkapnya terduga teroris di wilayahnya.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Lurah Bintara Jaya, Anis Sri Kustiani mengaku bahwa pihaknya telah kecolongan dengan tertangkapnya terduga teroris di wilayahnya.
"Iya kami kecolongan memang. Tapi beruntung tim Densus dan Gegana bisa menangkap sebelum terjadi apa-apa," jelasnya saat ditemui di lokasi penangkapan terduga teroris, Bintara Jaya, Bekasi, Minggu (11/12/2016).
Lurah Anis menjelaskan, setiap pemilik kontrakan atau kos, sudah seharusnya melaporkan tamunya dalam waktu 1x24 jam kepada RT/RW setempat.
Namun, hal itu tidak dilakukan oleh pemilik kontrakan dengan alasan baru tiga hari mendiami tempat tersebut.
"Dan kebetulan sekali, semuanya ini orang-orang baru, RT-nya baru, RW-nya juga, jadi memang semuanya sedang peremajaan," tambahnya.
Sebelumnya, sepanjang Sabtu (10/12/2016) Densus 88 Mabes Polri, menangkap tiga terduga teroris terdiri dari dua pria dan satu perempuan di dua lokasi.
Dua pria yakni Nur Solihin (NS) dan Agus Supriyadi (AS) ditangkap di dalam mobil di saat melintas di dekat Fly Over Kalimalang.
Sementara satu perempuan yakni Dian Yulia Novi (DYN) ditangkap di kos-kosan Jalan Bintara VIII RT 04 RW 09, Kota Bekasi.
Dari kontrakan DYN, Densus 88 menyita satu bom rakitan berbentuk rice cooker yang sudah didisposal dan terdengar satu kali ledakan.
Selain di Bekasi, pukul 18.15 WIB sore kemarin, Densus 88 juga menangkap terduga teroris inisial SY atau Abu Izzah, ditangkap di Sabrang Kulon Matesih, Kab Karanganyar, Solo.
Keterlibatan SY yakni merakit bom yang dibawa oleh terduga teroris Solikhin ke Jakarta.
Saat ini SY dibawa pengembangan oleh Densus 88.