54 Responden Sebut Ahok Menistakan Agama, Tapi Elektabilitasnya Tetap Tertinggi
"Dibandingkan bulan lalu semakin banyak warga Jakarta yang menonton video rekaman pidato Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut surat Al Maidah,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 54 persen dari 800 responden yang disurvei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menganggap pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Al Maidah adalah bentuk penistaan agama.
Namun, dalam survei yang digelar 3 - 11 Desember lalu itu elektabilitas pasangan Ahok - Djarot Saiful Hidayat masih yang tertinggi, yakni 31,6 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi dalam pemaparannya di Hotel Atlet Century Park, 54 persen tersebut merupakan penurunan jika dibandingkan pada November lalu, yang mencapai 62 persen.
Sedangkan responden yang menyebut bukan penistaan agama naik 8 persen dari bulan lalu menjadi 26 persen pada Desember ini.
Trend positif untuk Ahok itu berbanding lurus dengan peningkatan jumlah responden yang mengaku sudah menyaksikan langsung video yang berisi pernyataan Ahok soal surat Al Maidah.
Pada bulan November hanya 44 persen responden yang sudah menyaksikan video tersebut, pada bulan Desember jumlahnya meningkat menjadi 61 persen.
"Dibandingkan bulan lalu semakin banyak warga Jakarta yang menonton video rekaman pidato Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut surat Al Maidah," ujarnya.
Terkait permintaan maaf Ahok, dalam survei yang digelar bulan Desember sebanyak 59 reseponden menganggap permintaan maaf tersebut adalah tulus.
Angka tersebut adalah peningkatan dibandingkan bulan November yang hanya mencapai 50 persen.
"Yang menganggap tidak tulus dan tidak bisa dimaafkan itu seelumnya tiga puluh tiga persen, sekarang dua puluh lima persen," ujarnya.
Dalam survei tersebut elektabilitas tertinggi setelah pasangan Ahok - Djarot adalah pasangan Agus Harimurti Yudoyono - Sylviana Murni dengan perolehan 26,5 persen.
Sedangkan posisi terakhir diduduki oleh pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan perolehan 23,9 persen.
Hal menarik dalam survei tersebut juga tergambar bawa elektabilitas Ahok bisa terdongkrak walapun dijerat kasus penistaan agama karena kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kian membaik sebulan terakhir.
Padahal sejak 26 Oktober Ahok sudah berstatus Gubernur nonaktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.