TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon gubernur Jakarta Anies Baswedan menyambangi kantor Greenpeace di Kawasan Kuningan Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Pada kesempatan tersebut, Anies berdiskusi dengan sejumlah pengurus Greenpeace Indonesia ,salah satunya Leonard Simanjuntak.

Anies mendapatkan pemaparan mengenai lingkungan di Jakarta yang buruk, mulai dari adanya proyek reklamasi, polusi, limbah plastik, sampah, banjir, dan ruang terbuka hijau.

‎Menanggapi pemaparan tersebut Anies bercerita mengena kondisi lingkungan di Jakarta yang memprihatinkan.

‎"Saya keliling banyak tempat lihat kemiskinan dan segala macamnya, begitu saya ditugaskan jadi calon gubernur saya ke Jakarta lagi. Tapi ketka datang bukan jakarta yang biasa lagi tapi Jakarta yang penuh masalah‎," kata Anies.

Berbeda dengan tempat lainnya yang juga tergolong miskin. Di Jakarta banyak warga miskin dengan rumah saling berhimpitan dan miskin dengan kondisi udara penuh dengan polusi.

‎"Di Jakarta saya menemukan kemiskinan yang ekstrim dalam polusi yang ekstrim. Itu bukan data dari atas kertas, melainkan saya rasakan sendiri," katanya.

Bahkan kondusi udara yang buruk di sejumla‎h wilayah di Jakarta membuat kondisi kesehatannya menurun.

Anies mengaku bisa merasakan perbedaan kondisi di rumahnya di Lebak Bulus dengan daerah Kalideres dan Pademangan, Jakarta Utara.

"Saya rasakan itu, dan suara saya seperti ini karena kegiatan melihat tempat seperti itu dengan polusi yang ekstrim," katanya Anies.

Anies setuju dengan pema‎paran pengurus Greenpeace jika polusi udara di Jakarta mencapai titik yang memprihatinkan.

Ia juga setuju jika polusi harus dikurangi.

Hanya saja menurut Anies, teknis untuk mengurangi polusi tersebut sedang ia kaji bersama tim pakar.

"Saya setuju, tapi masalah hitung-hitungannya nanti, jika saya terpilih," kata Anies.