"Survei LSI Buktikan Rakyat Jakarta Tak Bisa Dirayu dengan Program Rp 1 M per RW"
Ketua DPP PDI-Perjuangan Andreas Hugo Pereira melihat bukti nyata rakyat DKI Jakarta sudah benar-benar tidak bisa dirayu dengan program bagi-bagi uang
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebutkan sebanyak 56 persen responden tidak yakin janji program bantuan Rp 1 miliar per RW dan Rp 5 juta per keluarga kurang mampu per tahun yang digagas pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan ditepati.
Hasil survei tersebut, menurut Ketua DPP PDI-Perjuangan Andreas Hugo Pereira melihat bukti nyata rakyat DKI Jakarta sudah benar-benar tidak bisa dirayu dengan program bagi-bagi uang.
Meskipun memang program yang ditawarkan 1 miliar per RW kedengarannya manis.
"Rakyat kellihatannya tidak bisa lagi dirayu dengan model program "money politics" by budget," ujar Anggota DPR RI ini kepada Tribunnews.com, Jumat (16/12/2016).
Politik bagi-bagi uang seperti diumbar pasangan nomor urut 1 Pilkada DKI Jakarta ini menurutnya, kelihatan tidak cukup menarik bagi masyarakat pemilih rasional seperti di Jakarta.
Apalagi rakyat Jakarta sudah merasakan program-program konkrit yang langsung bermanfaat buah kerja petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat.
"Yakni seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS) atau program pembersihan sungai atau kali dan lingkungan, dan tidak tergoda oleh janji-janji politik bagi-bagi uang," katanya.
Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei terkait Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Desember 2016 ini. Salah satu hal yang disurvei adalah keyakinan responden terhadap janji program yang ditawarkan pasangan cagub-cawagub.
Dalam survei itu, LSI antara lain menanyakan apakah responden mengetahui janji program bantuan Rp 1 miliar per RW dan Rp 5 juta per keluarga kurang mampu per tahun yang digagas pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Direktur Eksekutif LSI, Kuskridho Ambardi, mengatakan, 50 persen responden mengetahui program tersebut, sisanya tidak mengetahui.
"Sekitar 50 persen warga tahu dan sebagian besar dari yang tahu tidak menilai positif janji kampanye Agus-Sylvi tersebut," kata Dodi, sapaan Kuskridho, saat merilis hasil survei LSI itu di Hotel Century Park, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).
Dari 50 persen warga yang mengetahui program bantuan dana Rp 1 miliar per RW dan Rp 5 juta per tahun bagi keluarga tidak mampu, 26 persen di antaranya yakin Agus-Sylvi akan menepati janji tersebut jika terpilih pada Pilkada 2017. Namun sebanyak 56 persen responden lainnya tidak yakin keduanya akan menepati janji program itu. Sementara 18 persen responden tidak menjawab atau tidak tahu.
LSI juga menanyakan janji Agus-Sylvi yang lain, yaitu menghentikan relokasi warga Luar Batang ke Rusunawa Rawa Bebek.
Sebanyak 25 persen responden mengetahui janji tersebut dan 75 persen lainnya menyatakan tidak tahu. Dari 25 persen yang tahu itu, ada 39 persen responden yang yakin Agus-Sylvi akan menepati janjinya, 45 persen menyatakan tidak yakin, dan 16 persen lainnya tidak menjawab. (*)
out.