Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen KSPI Penuhi Panggilan Penyidik Terkait Kasus Perencanaan Makar

"Kalau kami dari buruh sendiri bingung kalau dibilang ada kaitan dengan makar karena selama ini buruh berpikir seperti itu saja tidak,"

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Sekjen KSPI Penuhi Panggilan Penyidik Terkait Kasus Perencanaan Makar
Tribunnews.com/ Glery Lazuardi
Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Sekjen KSPI), Muhamad Rusdi di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2016) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (Sekjen KSPI), Muhammad Rusdi, memenuhi panggilan penyidik Sub Direktorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Dit Reskrimum Polda Metro Jaya.

Rusdi memenuhi panggilan penyidik, Senin (19/12/2016) sekitar pukul 15.45 WIB.

Dia dikawal Presiden KSPI, Said Iqbal dan puluhan aktivis buruh lainnya.

Dalam kesempatan itu, Rusdi menegaskan, para buruh yang bernaung di bawah KSPI tak pernah terlibat perencanaan makar terhadap pemerintah.

"Kalau kami dari buruh sendiri bingung kalau dibilang ada kaitan dengan makar karena selama ini buruh berpikir seperti itu saja tidak," ujar Rusdi, di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2016).

Selama ini pergerakan buruh hanya menuntut keadilan.

Berita Rekomendasi

Satu diantaranya menuntut agar Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 dicabut dan ada kenaikan upah minimum sebesar 15-20 persen.

"Kami fokus aksi-aksi tentang upah minimum, cabut PP 78, itu saja sih kita. Kalau kami fokusnya ke upah," kata dia.

Selain itu, menurut dia, buruh juga turut terlibat bersama dengan rakyat menolak penggusuran di Kampung Aquarium, Jakarta Utara, pada pertengahan tahun 2016 lalu.

Dalam kesempatan itu, dia mengaku bertemu dengan aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet.

Pihak KSPI dan Ratna bersama-sama menolak kebijakan pemerintah terkait penggusuran.

Pihak KSPI dan Ratna juga bersama-sama saat menolak reklamasi dan pengusutan dugaan kasus korupsi di Rumah Sakit (RS) Sumber Waras.

Dia menegaskan, hubungan dengan Ratna hanya sebatas itu.

Sementara itu, dengan tersangka kasus makar lainnya, dia mengaku, tak pernah mengenal.

"Kalau hubungan secara umum, kami tak ada. Paling hanya sekedar aksi bareng saja terkait korupsi Sumber Waras juga terkait dengan penggusuran Aquarium," katanya.

"Sudah itu saja. Kami juga bingung kalau buruh keterkaitan dengan makar, teman-teman juga bingung," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas