Rosidah Tak Kuasa Menahan Air Mata Lihat Putrinya Jadi Korban Pembunuhan di Pulomas
Rosidah Herawati tak bisa menahan air matanya usai melihat jenazah sang putri, Amelia Reza Fahlevi (9) alias Amel.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rosidah Herawati tak bisa menahan air matanya usai melihat jenazah sang putri, Amelia Reza Fahlevi (9) alias Amel.
Amel menjadi korban tewas dalam kasus pembunuhan sadis di Pulomas, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Anak berusia 9 tahun tersebut tewas setelah ia disekap di kamar mandi bersama 10 orang lainnya oleh sekawanan orang.
Baca: Duka Kekasih Diona Korban Perampokan di Pulomas
Rosidah menuturkan putrinya memang kerap kali menginap dan bermain bersama Gemma.
"Dia suka nginep di sini dua minggu sekali," kata Rosidah di lokasi kejadian Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016).
Diceritakannya, Amel menginap di rumah temannya sejak Minggu (25/12/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Terakhir komunikasi jam 14.00 siang," katanya.
Baca: Saat Ditemukan, 11 Korban Menumpuk di Kamar Mandi Sempit Dengan Ceceran Darah
Dalam komunikasi terakhirnya, Amel diketahui habis menangis, tapi tidak tahu penyebab anaknya menangis.
"Tapi pas saya telpon dia (Amel) habis nangis saya tanya kenapa dia nggak jawab," lanjutnya.
Ia mengaku telah berupaya menghubungi Amel, tapi tidak bisa dihubungi hingga pagi tadi.
"Tadi pagi saya datang, tapi tidak bisa dihubungi, kemarin juga. Saya hubungi Gemma juga tidak bisa dihubungi," katanya.
Di mata sang ibu, Amel merupakan sosok yang sangat baik dan penurut kepada orangtua.
"Dia anak yang solehah, anak yang tidak pernah melawan. Amel sangat sayang bunda, dia tidak pernah melawan sedikit pun," ucapnya.
Rosidah hanya bisa pasrah dengan peristiwa yang menimpa anaknya.
"Lindungi dia di alam baka ya Allah. Ya Allah kuatkan saya ya Allah," ujar Rosidah sambil menangis usai melihat kondisi jenazah sang anak di lokasi kejadian.