Warga Kenal Korban Perampokan Pulomas Sebagai Sosok Dermawan
Dodi Triono korban perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulo Gadung, Jakarta Timur, merupakan sosok dermawan dan santunan.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dodi Triono korban perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulo Gadung, Jakarta Timur, merupakan sosok dermawan dan santunan.
"Pak Dodi orangnya punya jiwa sosial yang tinggi. Senang bersosialisasi banget," kata Wiransyah (34), tetangga korban yang ditemui Tribunnews.com, Selasa (27/12/2016).
Dikatakannya, Dodi sering menyantuni anak yatim.
"Sering memberikan santuanan anak yatim, pengajian, dan acara lainnya. Agamanya bagus," ucapnya.
Tak hanya itu, Wiransyah menuturkan almarhum merupakan sosok yang ramah.
"Sangat dikenal baik kalau disini. Orangnya gampang ditemui, dan mudah berbaur sama siapa aja. Warga sini sangat mengenal sosok beliau yang baik," katanya.
Kamar mandi tempat perampok menyekap Dodi Triono dan keluarganya di Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi.
Ia mengenang Dodi Triono senantias memanggil para pemulung ke rumahnya pada bulan ramadhan.
"Setiap bulan puasa, pemulung dipanggil kerumahnya lalu diberi makanan," katanya.
Dodi merupakan satu dari enam korban meninggal dalam aksi perampokan disertai pembunuhan.
Ia tewas setelah disekap kawanan perampok di kamar mandi di Jalan Pulo Mas Utara, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) pagi.
Pantauan Tribunnews.com, ratusan masyarakat yang penasaran mulai memasuki area di sekitar rumah korban untuk menonton dari dekat lokasi tersebut.
Diberitakan sebelumnya, ada sebelas korban perampokan yang disekap di dalam satu kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter dengan kondisi dikunci dari luar.
Mereka ditemukan dengan posisi saling menumpuk dan diketahui enam orang tewas karena kehabisan oksigen.
Enam orang yang meninggal dunia yaitu Dodi Triono (59), Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9, anak ketiga Dodi), Amel (teman Dianita), Yanto dan Tasrok (40) yang merupakan supir.