Saat Sedang Berkumpul, Anak Dodi Melihat Dua Orang Masuk Pekarangan Rumahnya
Begitu masuk pekarangan rumah Dodi, pelaku menodong Yanto, pengemudi yang bekerja pada keluarga Dodi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi menduga, pelaku pembunuhan di Pulomas, Jakarta Timur, berjumlah tiga orang. Dugaan tersebut disusun berdasar informasi yang disampaikan pembantu rumah tangga yang selamat dalam peristiwa yang menewaskan enam orang itu.
"Keterangan pembantu, ada dua yang menodong korban pakai pistol dan satu lagi bawa golok," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi, Selasa (27/12/2016).
Kawanan perampok mendatangi rumah Dodi Triono pada Senin (26/12/2016) sore. Begitu masuk pekarangan rumah Dodi, pelaku menodong Yanto, pengemudi yang bekerja pada keluarga Dodi.
"Dari keterangan pembantu yang selamat, saat itu Yanto baru mau mengeluarkan mobil, saat baru buka pagar, datang para pelaku," katanya.
Namun, Hendy belum dapat memastikan akurasi informasi tersebut. Sebab, polisi masih mendalami kasus ini dan meminta keterangan dari para saksi lainnya.
Putri Dodi yang termasuk korban selamat, Za (13) menyatakan, kawanan perampok datang saat rumah dalam keadaan ramai karena seisi rumah berkumpul di salah satu ruangan.
Penjelasan itu disampaikan Za kepada kerabatnya, Tengku Kevin.
Hingga Selasa petang, Za dan para korban selamat masih dirawat di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur.
"Kondisi Za masih syok, tapi tadi dia ada cerita-cerita sedikit. Sebelum kejadian, kondisi rumah lagi ramai," kata Tengku Kevin seusai menjenguk Zanette.
Mereka yang ada di dalam rumah adalah Dodi Triono, tiga anak Dodi yakni Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), dan Za.
Selain itu juga ada Amel; teman Diona, para pengasuh dan asisten rumah tangga, yakni Emi (41), Santi (22), Fitriani (23) serta Windy (23).
Dua sopir keluarga, yakni Yanto dan Tasrok (40) juga ada bersama mereka.
Ketika mereka sedang berkumpul, tiba-tiba Za melihat ada dua orang masuk ke pekarangan rumah. Za belum bisa menyampaikan bagaimana ciri-ciri orang tak dikenal itu.
Namun, kepada Kevin, Za menyebutkan ada dua orang tak dikenal yang masuk ke rumahnya.
"Ada yang bilang, 'maling, maling,' tapi karena di rumah waktu itu sebagian besar cewek-cewek, nggak bisa berbuat banyak. Cowoknya cuma tiga orang, om saya (Dodi) sama dua sopir," tutur Kevin seperti dikutip Kompas.com.
Sebagian besar korban yang dirawat di RS Kartika Pulomas mengalami luka yang tidak parah. Namun mereka mengalami shock berat setelah mengalami penyekapan selama semalaman.
Mereka juga sudah tahu bahwa penyekapan itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa. (fit/gle)