Ketegaran Anet dan Kisahnya Menguatkan Korban Selama Disekap di Kamar Mandi
Di balik peristiwa itu, Anet memiliki kisah tersendiri saat berada dalam situasi mencekam di ruang penyekapan yang sempit tersebut.
Editor: Wahid Nurdin
![Ketegaran Anet dan Kisahnya Menguatkan Korban Selama Disekap di Kamar Mandi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anet_20161229_130802.jpg)
“Sang kakak yang sudah tidak kuat karena lemas dan dehidrasi hanya bisa teriak dan menggigit adiknya. Dia mengucapkan seolah-olah kamu yang harus kuat, kamu yang harus selamat,” lanjutnya.
Erlina juga menjelaskan bahwa saat menceritakan hal tersebut, Anet terlihat marah.
Selain menceritakan situasi penyekapan itu, Anet juga sempat memberikan beberapa petunjuk tentang pelaku dari pembunuhan yang telah menewaskan ayah dan kedua adiknya tersebut.
“Anet memberikan beberapa clue (petunjuk), katanya orang (pelaku) itu jahat dan papanya enggak salah. Katanya, orang itu jahat dan enggak cuma satu,” ungkap Erlina.
Menghadiri pemakaman
Setelah peristiwa pahit yang dialami selama lebih dari 12 jam, Anet dengan tegar ikut mengantarkan ayah dan kakak-adiknya ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Didampingi keluarga dan perawat, langkah Anet terlihat lemas di lokasi pemakaman tersebut.
Tangannya masih diperban.
Isak tangis Anet tak terbendung saat menyaksikan ayahnya dimakamkan. Raut kesedihan terpancar jelas dari wajah Anet.
Anet beberapa kali terlihat menutup matanya sambil menangis.
Setelah ayah dan dua saudaranya dimakamkan, Anet dibantu keluarga menaburkan bunga di makam ketiga keluarganya itu.
Anet terlihat menyandarkan kepalanya pada keluarga yang mendampingi selama proses pemakaman tersebut.
Namun, dia tampak berusaha tegar dan menaburkan bunga.
Setelah mengikuti prosesi pemakaman ayah dan dua saudaranya, Anet kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.