Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketegaran Anet dan Kisahnya Menguatkan Korban Selama Disekap di Kamar Mandi

Di balik peristiwa itu, Anet memiliki kisah tersendiri saat berada dalam situasi mencekam di ruang penyekapan yang sempit tersebut.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Ketegaran Anet dan Kisahnya Menguatkan Korban Selama Disekap di Kamar Mandi
Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya
Zanette Kalila (13), anak dari Dodi Triono, korban selamat pembunuhan sadis di Pulomas, Jakarta Timur menghadiri pemakaman Dodi di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12/2016). Anet panggilan akrab Zanette merupakan korban selamat dari pembunuhan di Pulomas. 

Cerita Teman Diona

Indonesia dihebohkan dengan pembunuhan sadis yang terjadi di Pulomas, Jakarta, pada Senin (26/12) lalu.

Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ini ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter.

Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.

Salah seorang korban yang bernama Diona Arika memang masih seumuran sama kita.

Ia tercatat pernah bersekolah di SMA Bakti Mulya (BM) 400 selama setahun.

Berita Rekomendasi

Beberapa teman sekolah Diona tampak terpukul lantaran kehilangannya.

"Anaknya nggak pernah macem-macem dan lebih banyak pendiam," kata Aisyah, siswi SMA BM 400, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Rabu (28/12).

Aisyah nggak menyangka kerabatnya itu meninggal dalam kondisi tragis.

Awalnya ia tak percaya dengan berita di media sosial soal pembunuhan yang merenggut nyawa Diona.

Setelah melihat pemberitaan terus-menerus, Aisyah pun percaya bahwa ia benar-benar kehilangan kerabat terbaiknya.

"Saya mau ke sana pas tahu kebenarannya, tapi enggak jadi karena di sana lagi hectic (ramai) polisi juga kan," kata Aisyah.

Aisyah dan kerabat lainnya di SMA BM 400 memutuskan untuk hadir di pemakaman Diona sebagai ucapan bela sungkawa.

Sementara itu, kerabat lainnya, Irfan mengatakan Diona sosok yang tak memilih teman.

Salah satu buktinya, saat Diona mengundang semua teman se-angkatan di SMA BM 400 ke acara ulang tahunnya.

Padahal, saat itu Diona sudah pindah sekolah.

"Ada sekitar 100-an orang datang saat itu dan Diona sapa kita semua," cerita Irfan.

(Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas