Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramlan Sempat 'Narik' Angkot Sebelum Merampok di Rumah Dodi

Ramlan Butar-Butar sempat menyopir angkutan kota K11 sebelum beraksi di perumahan elit kawasan Pulomas, Jakarta Timur.

Editor: Sanusi
zoom-in Ramlan Sempat 'Narik' Angkot Sebelum Merampok di Rumah Dodi
Wartakota/Istimewa
Salah seorang pelaku pembunuhan yang berhasil diciduk polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramlan Butar-Butar sempat menyopir angkutan kota K11 sebelum beraksi di perumahan elit kawasan Pulomas, Jakarta Timur.

Rekan sesama sopir angkot K11 Ramlan Butar Butar, Jaspen Purba menyebut, Ramlan mengendarai angkot K11 hingga pukul 10.00 Wib. Setelah itu, Jaspen tidak mengetahui keberadaan Ramlan.

"Senin pagi masih narik. Saya gantiin dia, kalau dia pergi siangnya atau sorenya, saya tidak tahu. Tapi setahu saya dia memang biasa nongkrong dulu di Terminal," kata Jaspen saat ditemui Tribun, Rabu (28/12).

Bukan hanya itu, Jaspen juga tidak bertemu Ramlan saat hendak mengembalikan kunci angkot K11. Ia lalu menitipkan kunci angkot K11 kepada tetangga usai memarkir kendaraan tersebut di lapangan dekat kontrakan Ramlan.

"Senin sore Ramlan tidak ada, saya titip kunci angkot ke tetangganya sekalian saya pulang," ujarnya seraya menyebut, Ramlan biasanya sudah berada di kontrakan pada sore hari.

Kepala Keamanan sekitar lokasi penangkapan, Heru mengaku sempat bertemu dengan Ramlan di gang Kalong, Rawa Lumbu pada Senin (26/12) malam, sekitar pukul 23.00 Wib.

"Saya ajak dia ngobrol, ya kaya biasa aja. Enggak ada yang aneh," urainya.

Berita Rekomendasi

Ia menjelaskan, Ramlan telah menetap di rumah kontrakan milik Kimley di Jalan Kalong Rt 08 Rw 02 Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, dua tahun lalu.

Selama dua tahun tinggal di kontrakan tujuh pintu tersebut, Ramlan dikenal jarang bersosialisasi.

"Memang itu tujuh pintu, tapi ya di situ dia sendirian, dia ada di pintu belakang. Empat yang ada di depan itu sudah kosong lama," kata Heru.

"Ya seperti orang tidak kenal saja. Sendirian begitu. Tegur saja tidak kalau kita lagi nongkrong di sini," tambah Heru.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memiliki kesaksian berbeda. Tito mengaku telah menerima identifikasi pembunuh pemilik rumah elit di Pulomas sejak Selasa (27/12).

Jejak Ramlan terekam CCTV milik rumah pribadi Dodi Triono.

"Saya dari kemarin malam sudah tahu informasi dua pelaku ini, sudah ada dua nama Ramlan dan Erwin Situmorang. Ramlan ini yang kakinya pincang dan mukanya terekam jelas di CCTV," ucap Tito.

Saat mendapat foto wajah Ramlan, Tito Karnavian langsung teringat dulu dia pernah menangkap Ramlan, dimana Ramlan merupakan pemain lama perampokan yang memang mengincar rumah mewah.

Dibeberkan Tito Karnavian, saat dirinya masih menjadi Kasat Serse di Polda Metro, grup Ramlan dikenal dengan sebutan grup korea, dan terbilang sadis dengan para korbannya.

"Saat saya Kasatserse di Polda Metro, Ramlan itu dikenal dengan grup Korea, dia pemain lama. Kelompok 365 yang biasa nongkrong di Bekasi dan Pulo Gadung," terang Tito Karnavian.

Seperti diketahui Polda Metro berhasil menangkap dua pelaku pembunuhan kasus ini di Rawalumbu, Bekasi pada Rabu (28/12) sore.
Dua pelaku itu yakni Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang.
Ramlan Butar-Butar tewas setelah ditembak petugas. Jenazah Ramlan lalu dibawa ke RS Polri Kramatjati. (tribunnews/amriyono/theresia/glery/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas